Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Awas! Ini 7 Modus Penipuan Online dengan Kirim File atau Kode ke WhatsApp

Penipuan melalui WhatsApp kembali marak terjadi dengan modus yang lebih bervariasi selain melalui file APK dan PDF

20 Juli 2023 | 18.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan melalui WhatsApp kembali marak terjadi dengan modus yang lebih bervariasi. Setelah sempat ramai modus penipuan lewat file APK dan PDF, kini modus baru datang lagi. Terbaru, ramai modus penipuan Whatsapp melalui tombol ‘view’.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Modus penipuan dengan tombol ‘view’ ini memanfaatkan fitur chat di Whatsapp. Aksi penipuan dilakukan dengan cara mengirim sebuah gambar yang disertai dengan tombol ‘view’. Pengguna yang lengah secara otomatis akan meng-klik tombol ‘view’ untuk melihat gambar yang dikirim. Tapi ternyata, tombol ‘view’ yang tersedia merupakan sebuah link phising.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Phising sendiri merupakan bentuk penipuan di mana pelaku mencuri informasi penting dan mengarahkan korban ke situs palsu agar terjebak. Data yang dicuri melalui link phising sangat beragam, mulai dari informasi pribadi, hingga informasi data perbankan.

Sebagai tindakan pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan, penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis penipuan selain APK, PDF dan model view. Berikut ini adalah sejumlah jenis-jenis penipuan yang perlu diwaspadai, terutama pengguna Whatsapp.

1.    Undangan Pernikahan

Jenis penipuan melalui Whatsapp yang pernah marak terjadi adalah modus undangan pernikahan palsu. Aksi penipuan ini dilakukan dengan cara mengirim link undangan pernikahan kepada calon korban. Adapun undangan yang dikirim merupakan pesan undangan dalam format .apk. yang bertujuan untuk mendapatkan data pribadi seseorang. Oleh karena itu, jika Anda menerima pesan undangan pernikahan dengan format .apk, diharapkan untuk tidak sembarang klik agar data pribadi selalu aman.

Kurir Paket hingga klik link

2.      Kurir Paket

Selain modus undangan pernikahan, jenis penipuan selanjutnya adalah penipuan berkedok kurir paket. Masih sama dengan modus undangan pernikahan, aksi penipuan ini dilakukan dengan cara berpura-pura menjadi kurir paket. Penipu akan mengirim sebuah pesan kepada korban berisi file dengan ekstensi APK yang bertuliskan "foto paket". Korban yang terlanjur mengunduh file APK tersebut, berisiko tinggi akan kehilangan saldo tabungan di m-banking karena data telah diambil.

3.      Tagihan PLN

Penipuan dengan modus mengatasnamakan petugas PLN juga semakin marak. Penipu akan berpura-pura menjadi petugas PLN dan meminta penerima pesan untuk mengecek tagihan listrik melalui file APK yang dikirimkan. Penipu ini memanfaatkan kelengahan korban yang tidak memeriksa jenis file yang diterima. File APK tersebut sebenarnya berfungsi untuk mencuri data pribadi korban, termasuk data perbankan.

4.      Klik Link

Modus penipuan selanjutnya yang sering menyebar melalui WhatsApp adalah dengan mengirimkan link tertentu. Aksi penipuan ini biasanya menyertakan sebuah link yang berisi informasi promo atau pemberitahuan bahwa seseorang mendapatkan hadiah. Penipu akan mengirim pesan berantai yang mengandung link yang disebut sebagai "link kuota gratis," padahal sebenarnya itu adalah link phishing yang berbahaya.

5.      Surat Tilang Online

Salah satu jenis penipuan lainnya adalah mengatasnamakan pihak polisi dengan mengirimkan surat tilang. Dalam aksinya, penipu akan mengirimkan file APK bernama "Surat Tilang-1.0" dan meminta korban untuk mengunduhnya. Setelah dibaca, penipu akan menuntut korban untuk segera mendatangi kantor polisi terdekat. Seperti modus penipuan dengan file APK lainnya, bagi korban yang sudah terlanjur mengunduh file APK tersebut, maka saldo atau m-banking berisiko tinggi akan terkuras habis.

6.      Minta Kode OTP

Modus selanjutnya yakni minta kode OTP. Penipu melancarkan aksinya dengan menghubungi korban melalui whatsapp. Di sana, penipu berusaha membuat alasan bahwa mereka salah memasukkan nomor telepon saat melakukan verifikasi dan terkirim ke nomor korban. Oleh karena itu, jangan sembarangan memberi kode OTP karena kode verifikasi atau OTP adalah informasi rahasia yang tidak boleh dibagikan kepada siapapun.

7.      Berpura-pura Jadi Pembeli

Jenis penipuan yang satu ini wajib diwaspadai oleh para penjual online. Dalam aksinya, penipu akan berpura-pura jadi pembeli dan mengaku akan melakukan pembelian dalam jumlah banyak melalui chat Whatsapp. Nantinya pelaku akan mengirimkan pesan berupa dokumen atau file dengan format .pdf. Namun setelah file tersebut di klik, secara tiba-tiba justru mengarah ke sebuah aplikasi yang otomatis terunduh. Tanpa disadari, aplikasi yang terpasang tersebut digunakan untuk mengambil data pribadi hingga mengakses mobile banking.

 

RIZKY DEWI AYU 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus