Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Kesengsem Ambisi Raja Nikel

Pemerintah jorjoran menarik investasi pembuatan baterai untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik dunia. Perusahaan negara sektor energi dikonsolidasikan untuk menjadi mitra pemodal global yang tertarik pada cadangan nikel Indonesia.

9 Januari 2021 | 00.00 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wadirut PLN Darmawan Prasodjo (kiri) meninjau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Bali Selatan, 2 Januari lalu. Foto: bumn.go.id
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wadirut PLN Darmawan Prasodjo (kiri) meninjau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Bali Selatan, 2 Januari lalu. Foto: bumn.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Indonesia setengah memaksa investor global untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik kelas dunia.

  • Sejumlah program dipercepat untuk mendukung ekosistem mobil listrik.

  • Pemerintah memanfaatkan betul status sebagai raja nikel, bahan baku baterai mobil listrik.

MUHAMMAD Ikhsan Asaad selalu bungah setiap kali membahas kendaraan listrik berbasis baterai. Dalam bayangan Ikhsan, Direktur Mega Proyek PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), kendaraan listrik adalah pengubah permainan. “Masa depan bangsa kita ada di sini,” kata Ikhsan di kantor pusat PLN, Jakarta, Rabu, 6 Januari lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Khairul Anam

Redaktur ekonomi Majalah Tempo. Meliput isu ekonomi dan bisnis sejak 2013. Mengikuti program “Money Trail Training” yang diselenggarakan Finance Uncovered, Free Press Unlimited, Journalismfund.eu di Jakarta pada 2019. Alumni Universitas Negeri Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus