Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Buka Pintu untuk Turis Asing

Kunjungan wisatawan asing di Bali diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali.

21 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan lokal di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, 14 Mei 2021. Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pengusaha wisata di Bali sudah siap menerima wisatawan asing.

  • Namun pemerintah tetap perlu selektif menerima turis asing.

  • Untuk menyambut para turis, para pengusaha membutuhkan dukungan fiskal dari pemerintah.

JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersiap membuka Bali untuk wisatawan asing. Para pelaku usaha di Bali menanti realisasi kebijakan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Akomodasi dan Pengembangan Pariwisata, I Made Ramia Adnyana, menyatakan Pulau Dewata sudah siap menerima wisatawan asing. Indikatornya adalah tingginya jumlah vaksinasi Covid-19. Pelaku industri pariwisata juga merupakan salah satu prioritas pemerintah. "Sampai Juli nanti, ditargetkan sudah hampir 70 persen penduduk Bali divaksin," kata dia kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramia menuturkan, beragam produk pariwisata di Bali pun sudah mengantongi sertifikasi cleanliness, health, safety, & environment sustainability (CHSE). Bukan hanya di hotel dan restoran, sertifikasi tersebut juga terdapat di bandara, destinasi tujuan wisata, hingga pusat-pusat belanja. Selain itu, dia menyebutkan, masyarakat Bali memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap protokol kesehatan.

Meski begitu, Ramia menilai pemerintah tetap perlu selektif menerima turis asing, salah satunya dengan menerapkan travel corridor arrangement (TCA). "Kita harus memastikan negara asal wisatawan. Kalau di sana kasusnya tinggi, tidak boleh masuk."

Selain itu, pemerintah diharapkan bisa membuat kebijakan agar kedatangan turis asing langsung diarahkan ke Bali tanpa transit di Jakarta terlebih dulu. Selain mempersingkat waktu, pelaksanaan karantina di Bali dapat membantu meningkatkan okupansi hotel.

Penampilan sendratari Wreksa Kastuba dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, 12 Juni 2021. Johannes P. Christo

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyatakan pemerintah Bali telah menyiapkan 20 hotel untuk karantina bagi wisatawan asing. Hotel tersebut terletak di Sanur, Ubud, dan Nusa Dua.

Untuk mencegah penularan virus, dia juga menilai pentingnya pemerintah bekerja sama dengan maskapai penerbangan tepercaya. "Seperti SQ (Singapore Airlines) yang ketat sekali, yang sudah pasti dia akan menjaga citranya," kata dia. Selain itu, harus ditambah dengan pemeriksaan ekstra di dalam negeri dengan karantina dan tes swab PCR beberapa kali.

Jika terlaksana, Ida Bagus menyatakan, kedatangan wisatawan asing bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. Pada kuartal pertama, ekonomi di pulau tersebut minus 9,85 persen secara tahunan. Dibanding kuartal IV 2020, ekonomi Bali terkontraksi 5,24 persen.

Namun untuk menyambut para turis tersebut, dia menyatakan para pengusaha membutuhkan dukungan fiskal dari pemerintah. Dukungan tersebut antara lain realisasi penyaluran dana hibah dan pinjaman bagi pengusaha. Dukungan lainnya adalah perpanjangan restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha sampai kunjungan wisatawan asing dan domestik pulih mendekati angka pada 2019.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mencoba suling Bali saat mengunjungi pameran kerajinan di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, 12 Juni 2021. Johannes P. Christo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Bali akan mulai dibuka untuk wisatawan asing mulai kuartal III 2021. "Untuk perbatasan, kita doakan semoga kuartal ketiga (dibuka)," ujarnya, kemarin. Wisatawan asing akan diizinkan masuk melalui program TCA atau dikenal juga sebagai travel bubble. Perjalanan wisata dibatasi untuk beberapa negara tertentu saja. Program tersebut semula dijadwalkan berlangsung pada Juni-Juli. Pemerintah telah membuka komunikasi dengan Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Presiden Joko Widodo memastikan Bali telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga aman dikunjungi. “Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi,” tuturnya.

Jokowi telah meminta proses vaksinasi di Bali dilakukan secara masif dan menyasar seluruh kelompok masyarakat, utamanya pelaku pariwisata. Dia juga memerintahkan pembatasan masyarakat dengan konsep PPKM mikro terus digalakkan di Banjar dan desa adat untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah munculnya varian virus corona Delta.

FRANCISCA CHRISTY | VINDRY FLORENTIN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus