Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Migrasi Siaran di Depan Mata

Siaran TV analog di Jabodetabek akan dimatikan pada 5 Oktober. Setelah itu, daerah lain di Jawa segera menyusul.

24 September 2022 | 00.00 WIB

Pekerja melakukan perawatan rutin sebuah menara pemancar milik televisi swasta yang ada di kawasan Joglo, Jakarta Barat, 25 Agustus 2022. ANTARA/Muhammad Iqbal
Perbesar
Pekerja melakukan perawatan rutin sebuah menara pemancar milik televisi swasta yang ada di kawasan Joglo, Jakarta Barat, 25 Agustus 2022. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – Siaran televisi analog di 14 daerah administrasi kabupaten atau kota di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan dimatikan pada 5 Oktober mendatang. Jabodetabek siap beralih ke sistem siaran TV digital karena memenuhi tiga ukuran kesiapan.

“Pertama, di wilayah tersebut terdapat siaran TV analog yang akan dihentikan siarannya. Kedua, telah beroperasi siaran TV digital pada cakupan siaran TV analog sebagai penggantinya. Ketiga, sudah dilakukan pembagian bantuan set top box (STB) bagi rumah tangga miskin di wilayah tersebut,” ujar Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta, kemarin, 23 September 2022.

Awalnya, Kementerian Kominfo berencana mematikan saluran televisi analog atau analog switch off di Jakarta pada 25 Agustus lalu. Namun, setelah mempertimbangkan hasil evaluasi penerapan penghentian saluran televisi analog di beberapa daerah, Kementerian menundanya.

Migrasi siaran TV dari analog ke digital membutuhkan perangkat multiplekser (MUX) sebagai penyalur konten. Satu MUX dapat menyiarkan belasan program siaran secara bersamaan dengan kualitas yang lebih baik dari TV analog. Untuk menangkap transmisi siaran digital terestrial atau DVB-T2, pemerintah mencanangkan penggunaan alat bantu atau STB bagi pengguna TV klasik yang masih tersisa.

Adapun infrastruktur siaran TV digital di Jabodetabek telah beroperasi melalui tujuh operator MUX, yaitu Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan enam lembaga penyiaran swasta. Menurut Niken, saat ini 23 stasiun televisi di Jabodetabek sudah bermigrasi dari analog ke digital.

Niken mengatakan bantuan distribusi STB untuk rumah tangga miskin di Jabodetabek sudah mencapai 479.307 unit atau 63,4 persen. Pendistribusian STB di Jabodetabek ditargetkan rampung pada akhir September. 

Daerah administrasi yang akan terkena dampak pelaksanaan migrasi di wilayah Jabodetabek adalah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Teknisi merakit set top box di bagian perakitan PT Inti di Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2022. TEMPO/Prima Mulia

Daerah Lain di Jawa Menyusul

Setelah penghentian siaran televisi analog di wilayah Jabodetabek, Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, mengatakan sejumlah daerah akan segera menyusul. Di antaranya Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. “Setelah itu daerah luar Jawa. Ada Medan, Banjarmasin, Bali, Palembang, dan Makassar,” ujarnya.

Dalam skala nasional sesuai dengan Pasal 60A Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Kementerian Kominfo menargetkan migrasi televisi analog ke televisi digital di 112 wilayah layanan yang meliputi 341 daerah administrasi kabupaten atau kota di seluruh Indonesia pada 2 November 2022.

Saat ini infrastruktur multiplekser sudah disiapkan untuk 90 wilayah layanan sehingga masyarakat setempat bisa beralih ke siaran televisi digital. Kementerian Kominfo memantau jumlah lembaga penyiaran yang sudah melakukan migrasi ke siaran digital atau simulcast adalah 566 dari 693 pemegang izin siaran analog.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sedangkan untuk 22 wilayah layanan yang belum mendapat siaran digital saat ini sedang dibangun multiplekser oleh LPP TVRI dengan pembiayaan negara. Dalam waktu dekat, masyarakat di daerah-daerah tersebut akan segera mendapat siaran digital.

MUHAMMAD IDHAM VIRYAWAN (Magang) 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus