Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bangun Trans Sumatera, Hutama Karya Dapat Pinjaman dari Tujuh Bank

Hutama Karya memperoleh pinjaman Rp 8,06 triliun dari sindikasi tujuh bank untuk pengembangan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.

27 Desember 2017 | 16.37 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) meninjau Jalan Tol Trans Sumatera ruas gerbang tol Kualanamu saat diresmikan di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. ANTARA/Septianda Perdana
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) meninjau Jalan Tol Trans Sumatera ruas gerbang tol Kualanamu saat diresmikan di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. ANTARA/Septianda Perdana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) memperoleh pinjaman senilai Rp 8,06 triliun dari sindikasi tujuh bank untuk pengembangan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Ketujuh bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BCA, Bank CIMB Niaga, Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.

Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan total dana yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol sepanjang 140 kilometer itu mencapai Rp 16,7 triliun. "Dengan kredit tersebut, perusahaan akan memenuhi sisa pembiayaan melalui ekuitas senilai Rp 8,7 triliun," katanya saat menandatangani perjanjian pinjaman di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Baca: 10 Perusahaan Siap Lepaskan Tanah untuk Proyek Tol Trans Sumatera

Kebutuhan ekuitas tersebut dipenuhi melalui penyertaan modal negara (PMN) dan penjualan surat utang korporasi. Putra menuturkan perseroan mendapatkan PMN Rp 2,2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015-2016. Sedangkan surat utang telah diterbitkan pada akhir 2016 senilai Rp 6,5 triliun.

Selain mendapatkan pinjaman dari tujuh bank, Hutama Karya menerima fasilitas cash deficiency support dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). PT SMI akan menyediakan stand-by loan untuk menjamin utang Hutama Karya kepada sindikasi perbankan terbayar.

Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani menuturkan jaminan tersebut diperlukan karena perseroan tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operasi dan perawatan jalan tol serta kewajiban pengembalian kredit pada awal masa operasi nanti.

Anis berujar  PT SMI mengalokasikan dana Rp 7,5 triliun. PT SMI memberikan tenor 25 tahun dengan grace period selama 15 tahun. "Grace period kredit dari sindikasi perbankan sendiri adalah tujuh tahun dengan tenor selama 15 tahun," ucapnya.

Ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan satu dari 24 jalan tol Trans Sumatera. Ruas yang memiliki sembilan seksi ini dibangun sejak 2015 dan ditargetkan rampung pada 2019. Seksi 1 Pelabuhan Bakauheni hingga Bakauheni Selatan serta Seksi 5 dari Lematang ke Kotabaru sudah selesai dibangun dan siap beroperasi dalam waktu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus