Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi harga sejumlah komoditas pada 2018 akan mengalami kenaikan seiring dengan pulihnya ekonomi global yang ikut mengerek volume perdagangan dunia. “Peningkatan harga terjadi pada komoditas seperti minyak dunia dan batu bara,” kata Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, di Jakarta, Jumat, 29 Desember 2017.
Bank Indonesia menyatakan sebelumnya pemulihan ekonomi global 2018 memang lebih tinggi daripada perkiraan semula. Jika pada 2015 dan 2016 proyeksi pertumbuhan ekonomi global selalu direvisi ke bawah, sejak 2017 hingga 2018, proyeksi pertumbuhan justru direvisi ke atas.
Berdasarkan data World Economic Outlook International Monetary Fund (IMF) pada April 2017, pertumbuhan ekonomi global pada 2018 diprediksi mencapai 3,6 persen. Namun, pada Oktober 2017, angka pertumbuhan ini dikoreksi menjadi lebih tinggi, yaitu di angka 3,7 persen.
Menurut Bank Indonesia, harga minyak dunia diperkirakan meningkat 5,7 persen atau sekitar US$ 3, dari US$ 52 per barel pada 2017 menjadi US$ 55 per barel pada 2018. Tak hanya itu, jumlah produksi minyak dunia juga diperkirakan akan mengalami surplus tipis dibandingkan dengan jumlah konsumsi, sekitar 100 juta barel per hari.
Kenaikan juga terjadi pada harga batu bara. Setelah sempat anjlok pada Mei 2017, harga batu bara terus meningkat hingga menyentuh level US$ 94 per ton pada November 2017. Kenaikan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini