Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri mengelar Mandiri Investment Forum 2019. Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan melalui acara ini, Bank Mandiri mempertemukan investor dengan perusahaan yang ada di Indonesia.
Baca: Bank Mandiri Tawarkan KPR Milenial Bunga 6,5 persen Fixed 5 Tahun
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami undang para investor untuk bisa melihat sendiri bahwa Indonesia bukan cuma punya komoditas seperti karet, batu bara atau minyak sawit, tapi juga punya potensi di industri lain," kata Panji saat mengelar konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu 30 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun, dalam acara Mandiri Investment Forum dihadiri oleh lebih dari 700 investor. Termasuk sebanyak 90 investor asing serta sekitar 200 nasabah korporasi Bank Mandiri. Dalam acara ini investor dan nasabah mendapatkan pemaparan mengenai kebijakan dan regulasi terkini dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Panji menjelaskan untuk mengenalkan kondisi dan potensi Indonesia, Bank Mandiri mengajak beberapa investor untuk mengunjungi lokasi potensial seperti Yogyakarta, Solo dan juga Jakarta. Di sana para investor disuguhi mengenai potensi investasi di bidang ekonomi dan industri kreatif serta pariwisata.
Selain itu, para investor juga akan diajak Bank Mandiri untuk mengunjungi kantor perusahaan fintech, rumah sakit serta pasar tradisional dan modern. Para investor nantinya juga bakal melakukan one on one meeting serta group meeting dengan pelaku usaha guna atau perusahaan yang berpotensi bisnisnya bisa digarap.
"Ada sebanyak 50 perusahaan baik terbuka maupun tidak yang akan ikut one on one meeting dengan paran investor," kata Panji.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan dirinya berharap ajang ini dapat memberikan banyak informasi strategis kepada para investor, baik lokal maupun asing mengenai peluang investasi yang dapat dilakukan. Ia optimistis iklim investasi, termasuk pertumbuhan pasar modal, pada tahun ini akan lebih positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.