Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bappenas Usul 3 Daerah Jadi Lokasi Pelelangan Ikan Internasional

Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan tiga daerah menjadi lokasi pelelangan ikan internasional.

4 Desember 2019 | 13.27 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Perbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Suharso Monoarfa mengusulkan tiga daerah menjadi lokasi pelelangan ikan internasional. Ketiganya adalah Kota Tual di Maluku, Bagansiapiapi di Riau, dan Likupang Sulawesi Utara yang tercatat menghasilkan produksi ikan terbesar.

Suharso mengatakan pemerintah perlu fokus membangun pelelangan berskala global untuk mengoptimalkan potensi perikanan nasional. Menurut hitungan kementeriannya, perikanan Indonesia semestinya bisa menyumbang 8-11 persen pendapatan domestik produk atau PDB.

"Sumbangan ekonomi itu setara dengan US$ 100-160 miliar atau sekitar 8-11 persen terhadap gross domestic product (PDB). Pertanyaannya, bagaimana sampai ke angka itu? Variabel yang paling mungkin adalah menata ulang tempat pelelangan ikan," ujarnya saat menghadiri rapat kerja nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Desember 2019.

Suharso mengatakan selama ini hasil yang dinikmati dari sektor produksi perikanan belum terlampau optimal mendorong pertumbuhan nasional. Sebab, Indonesia belum memiliki pasar ikan skala internasional.

Padahal, sebagai negara yang moncer di sektor maritimnya, Indonesia semestinya memiliki lokasi pemasaran perdagangan ikan yang besar. Indonesia pun saat ini malah dikepung oleh negara-negara yang memiliki pasar pelelangan ikan kelas dunia.

Di sisi selatan, Australia memiliki Kota Fremantle yang terkenal dengan lelangnya. Sedangkan di sisi barat, pasar lelang terbesar terfokus di Thailand. Begitu pula di Jepang.

Menurut Suharso, tiga daerah, yakni Likupang, Tual, dan Bagansiapiapi, yang ia klaim potensial sebagai lokasi pelelangan internasional di dalam negeri itu juga pernah dilirik oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau JICA. JICA sempat ingin mendanai pengembangan pelelangan ikan, khususnya di Likupang.

"Awalnya di Likupang kenapa dibangun hotel bintang lima dan anjungan pada akhir 1990-an, itu dalam rangka memenuhi kebutuhan international fish market, karena ini jadi salah satu opsi," ujarnya.

Pengusulan pembangunan lokasi pelelangan ikan internasional itu telah ia koordinasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian lain juga turut terlibat, yakni Kementerian Perhubungan sebagai penyedia transportasi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus