Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Baru coba-coba

Kamar dagang amerika mengadakan dinamika 77, pameran hasil teknologi as di bidang pertanian & kehutanan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan indonesia. (eb)

7 April 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"SAINGAN utama kita ialah Jepang," demikian W. Dean Moran, deputi Pembantu Menteri Amerika Serikat untuk Perniagaan Internasional. Pidatonya di tujukan pada para anggoia Kamar Dagang Amerika di Jakarta, berbarengan dengan penyelenggaraan Dinamika '77 minggu lalu. Dinamika '77 yang berlangsung di lingkungan Hotel Jakarta Hilton tela'l memalnerkan hasil teknologi Anterika untuk bidang pertanian, kehutanan dah pengolahan kayu. Jumlah pengunjungnya ternyata melebihi apa yang diharapkannya. Pameran ini jelas berusaha mendekati prioritas pembangunan Indonesia yang makin banyak membutuhkan barang modal. Namun pihak penyelenggaranya, seperti terbayang dari ucapan Moran, melihat Jepang sudah menggagahi pasaran Indonesia. Amerika mengalami defisit perdagangan yang ditaksir mencapai $30 milyar tahun ini - suatu rekor yang tidak menyenangkan. Defisit itu juga dialaminya dengan Indonesia. Amerika mengimpor dari Indonesia tahun lalu $ 3 milyar dibanding ekspornya ke sini cuma $ 1 milyar. Pameran ini adalah sebagian dari usaha Amerika menyeluruh untuk mengurani defisit perdagangannya. Tapi sekali ini jelas matanya bukan khusus ditujukan pada Indonesia, melinkan juga ke pasaran ASEAN. Dengan ASEAN, defisitnya tahun ini ditaksir $ 3 milyar, dibanding cuma $ 68 juta pada tahun 1971. Dinamika '77 juga mengharapkan pengunjung dari negara anggota ASEAN lainnya, tapi menurut satu pejabat pameran ini, "mereka tidak muncul seperti yang kami harapkan." Sedikit sekali, jika ada, kontrak yang ditandatangani oleh para peserta pameran. "Tujuan kami memang bukanlah untuk segera menjual," kata orang dari Bell Helicopter Textron, yang terus-menerus memutar film tentang betapa hebat daya angkut pesawat Heli-nya. Tapi peserta Grumman Arnerican Aviation Corporation sudah menjual pada PI Kapas di Kendari, seharga $ 76.000, suatu pesawat capung yang dipamerkannya. Pesawat itu disebut lincah menyemprot melawan hama di daerah perkebunan. Lebih separoh dari 56 perusahaan yang ikut dalam pameran ini masih belum mengenal pasaran Indonesia. Mereka baru mulai coba-coba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus