Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Fortune menilai indonesia

Majalah fortune memberi penilaian tentang kemungkinan penanaman modal asing di negara-negara asia. indonesia dinilai amat buruk dalam hal korupsi. (eb)

7 April 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAJALAH Fortune - salah satu dari sekian penerbitan Time Inc. di Amerika - dalam edisi Oktober lalu antara lain telah mengulas kemungkinan penanaman modal asing di 14 negara Asia. Mulai dari Jepang, Vietnam sampai Indonesia. Ditulis oleh Roy Rowan, anggota dewan redaksinya yang telah sering juga berkunjung ke Indonesia, tulisan itu mencoba menggambarkan ap saja yang perlu diketahui oleh para calon investor Amerika sebelum mereka menanam uangnya di kawasan Asia. Penulis berpendapat saat sekarang ada iklim yang mulai membaik untuk penanarnan modal. Ini dikaitkan dengan sikap berbagai pemerintah di Asia yang sedang bergairah untuk menarik modal dari Barat untuk diajak patungan dengan pengusaha dalam negeri. Meskipun diakui masih ada sikap was-was terhadap modal asing, tapi "kebencian terhadap bekas kaum kolonialis itu jelas sudah menghilang." Ada semacam nasehat kepada para kapitalis Barat itu, agar mereka tak cepat mengambil kesimpulan bila melihat gedung-gedung pencakar langit yang makin menjulang di banyak negeri Asia. Dan para pemudanya yang suka pakai musik rock dan pakai blue jean. "Semua itu hanyalah yang kelihatan di permukaan. Tapi nyatanya dalam banyak hal, Asia tetap berbeda dengn Barat. Misalnya, pemikiran dari Barat tentang kejujuran, demokrasi dan sekarang juga tentang hak-hak asasi, samasekali berlainan dengan konsep orang Asia tentang soalsoal itu." Fortune memperingatkan, para investor Amerika bakal kecewa saja kalau mereka ingin "memaksakan" konsef mereka itu di Asia. Masalah di atas sudah pula dibicarakan di antara para cerdik pandai dan dalam Congress, yang mengecam sepak terjang dari perusanaan trans nasional. Tapi ada yang menarik dalam tulisan Rowan itu, yang membuat sebuah tabel berwarna berjudul Investability Index: index tentang kemungkinan penanaman modal di 14 negara Asia. Index itu memberi nilai terhadap banyak hal. Mulai dari stabilitas negara, pembatasan dan hambatan birokrasi, korupsi, komunikasi dan lain-lain (lihat tabel). Tentang 'Indonesia? Banyak penilaian yang termasuk lumayan, sekalipun ada juga yang mendapat angka "buruk", seperti dalam keruwetan birokrasi (red tape) - sedang korupsi, di sini nomor wahid. Tapi kita boleh senang juga melihat masalah hak-hah asasi -- yang kini mendapat sorotan Presiden Jimmy Carter - bagi Indonesia masih 'menang' dibandingkan dengan negra seperti Korea Selatan, misalnya. Hanya saja, tulisan itu tak menyebutkan dasar apa yang dinamakan untuk memberi penilaian seperti buku rapor itu. Juga kapan sebenarnya penilaian itu dilakukan. Buat Indonesia, barangkali sebelum adanya Opstib.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus