Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Batik Air Buka Rute Penerbangan Makassar-Kuala Lumpur Mulai 15 Desember

Batik Air menambah penerbangan rute internasional dari Makassar melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG) menuju Kuala Lumpur melalui Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL).

31 Oktober 2022 | 08.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 8 Agustus 2022. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Member Lion Air Group, Batik Air menambah penerbangan rute internasional dari Makassar melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG) menuju Kuala Lumpur melalui Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL). Layanan rute tersebut akan dimulai pada 15 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pelaksanaan operasional penerbangan memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan dan berdasarkan protokol kesehatan serta mengikuti ketentuan yang berlaku di masing-masing negara,” ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro lewat keterangan tertulis yang dikutip Senin, 31 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun jadwal rute Makassar ke Kuala Lumpur akan hadir dengan nomor terbang ID-7631, jadwal berangkat 10.55 WITA dan tiba pukul 14.00 waktu Kuala Lumpur. Sedangkan sebaliknya, dari Kuala Lumpur ke Makassar nomor terbangnya ID-7630 dengan jadwal berangkat 14.50 waktu setempat dan tiba pada 18.00 WITA. 

“Frekuensi terbang keduanya setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu,” kata Danang.

Rute internasional terbaru dari Indonesia bagian timur tujuan Kuala Lumpur menyediakan konektivitas lebih baik dengan melanjutkan penerbangan (connecting flight) yang terhubung jaringan Lion Air Group. Di antaranya Batik Air (kode penerbangan OD), Batik Air Indonesia (kode penerbangan ID) serta Thai Lion Air (kode penerbangan SL).

Tujuannya ke negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Kemudian bisa juga terhubung ke Asia Selatan yakni India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal. Bisa juga ke wilayah Asia Timur seperti Taiwan, Jepang, dan Tiongkok, plus ke Australia.

Rute Makassar – Kuala Lumpur dikenalkan bersamaan dengan peringatan Hari Penerbangan Internasional pada 7 Desember. Rute ini diharapkan mempermudah mobilitas masyarakat, dengan pilihan baru terbang melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin dari dan menuju Indonesia bagian timur.

“Terutama menuju ke lebih dari 40 destinasi favorit. Antara lain, Sulawesi Selatan ada Makassar, Selayar, Tana Toraja, Palopo Lagaligo; Sulawesi Barat ada Mamuju; Sulawesi Tenggara ada Kendari, Kolaka, Raha, Bau-Bau; serta Sulawesi Tengah ada Palu, Luwuk, Morowali,” tutur Danang.

Selain itu bisa juga terhubung ke Gorontalo; Sulawesi Utara ada Manado, Melonguane, Miangas, Tahuna; Maluku ada Ambon, Saumlaki, Langgur Tual, Dobo, Namlea; Maluku Utara ada Ternate, Morotai, Labuha. Termasuk di Papua ada Jayapura dan Biak: Papua Barat ada Sorong, Manokwari, Fakfak, Kaimana; Papua Tengah ada Nabire, Timika; Papua Pegunungan ada Wamena, Dekai; serta Papua Selatan ada Asmat Ewer, Merauke.

Sedangkan dari Pulau Kalimantan bisa terhubung ke Kalimantan Timur ada Balikpapan, Berau, Samarinda; Kalimantan Selatan ada Banjarmasin, Kotabaru, Batulicin. Serta Kalimantan Utara ada Tanjung Selor, Malinau, Tarakan, dan kota-kota lainnya.

“Penerbangan berjadwal internasional Batik Air Makassar – Kuala Lumpur, diharapkan akan memberikan nilai lebih,” ucap Danang.

Dia berharap rute tersebut bisa berkontribusi sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan perekonomian di kawasan Asia Tenggara. Selain itu bisa mendukung pengembangan potensi daerah dan negara untuk produktivitas pebisnis, pelancong (wisatawan mancanegara) dan logistik berbagai negara yang terhubung dari Indonesia. 

“Serta dapat menyediakan pilihan baru terbang dari Indonesia ke Kuala Lumpur setelah dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang Banten, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara dan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur,” ujar Danang.

Baca: Setelah Ari Lasso, Giliran Yura Yunita yang Dikecewakan Batik Air

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus