Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Thomas Djiwandono Klaim Fiskal Terjaga di Tengah Perang Tarif Trump

Di tengah perang tarif Trump, Thomas menilai defisit anggaran 0,43 persen dari PDB telah menunjukkan pengelolaan fiskal yang hati-hati.

23 April 2025 | 09.45 WIB

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono (tengah) menghadiri Media Gathering Kementerian Keuangan APBN 2025 di Serang, Banten, Rabu 25 September 2024. ANTARA/Uyu Septiyati Lima
Perbesar
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono (tengah) menghadiri Media Gathering Kementerian Keuangan APBN 2025 di Serang, Banten, Rabu 25 September 2024. ANTARA/Uyu Septiyati Lima

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengklaim kondisi fiskal di Tanah Air cukup baik di tengah perang tarif Amerika Serikat dan Cina. Sampai akhir Maret 2025, pendapatan negara mencapai Rp 516,1 triliun atau 17 persen dari target.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kinerja ini menunjukkan perencanaan keuangan yang cermat dan pelaksanaan anggaran yang responsif dalam menghadapi dinamika perekonomian. Pemerintah telah dengan cepat beradaptasi dengan tantangan global,” ujar Thomas lewat keterangan resmi dikutip Rabu, 23 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Thomas memaparkan realisasi belanja mencapai Rp 620 triliun atau 17,1 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari total belanja bulan sebelumnya sebesar Rp 348,1 triliun.

Sementara, defisit anggaran 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), menurut dia menunjukkan pengelolaan fiskal yang hati-hati. Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu menyebut bahwa APBN 2025 akan difokuskan pada peningkatan pendapatan negara dan efisiensi belanja. 

Anggaran negara juga fokus untuk pembiayaan beberapa program prioritas. "Dalam jangka pendek, kebijakan fiskal akan difokuskan pada upaya mempertahankan momentum program prioritas pemerintah seperti program makanan bergizi gratis dan koperasi desa merah putih," ucapnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan APBN hingga akhir Maret telah mengalami defisit sebesar Rp 104,2 triliun. Hal tersebut diungkap dalam paparannya di acara Sarasehan Ekonomi 8 April lalu.

Seperti diketahui, pada 2025 APBN ditargetkan defisit Rp 616,2 triliun. Sementara pendapatan negara ditargetkan Rp 3.005,1 triliun dan belanja negara Rp 3.621,3 triliun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus