NEVILLE Chamberlain menjumpai ketika mengusahakan perdamaian
dengan Adolf Hitler bahwa rakyat Jerman belum memahami betul
pandangan Inggeris. Ia terkejut.
Sementara itu Foreign Office (Deplu Inggeris) tersentak pula
oleh adanya siaran propaganda Jerman dan Italia ke luar negeri,
terutama ke dunia Arab. Maka British Broadcasting Corporation
mendapat tugas mendadak pada tahun 1938 untuk memulai siaran
berbahasa Jerman dan Arab.
Sejak itu, terutama karena bencana Perang Dunia II, siaran luar
negeri BBC berkembang. Dalam berbagai bahasa, kini siarannya itu
menjangkau pendengar di seluruh dunia. Dan dipercayai.
Namun pemerintahan PM Margaret Thatcher sekarang melihat
anggaran siaran luar negeri BBC yang œ40 juta setahun itu
terlalu besar. Ada rencananya memotong anggaran itu sekitar 10%
(œ4 juta) mulai tahun fiskal 1980/81. Ini berarti antara 17 dan
25% dari seluruh kegiatan siaran BBC ke luar negeri akan
terhapus, terutama yang berbahasa asing. Hampir pasti akan
menjadi korban adalah siarannya dalam 23 dari semua 38 bahasa
asing yang ditujukan ke Amerika Latin, Eropa Selatan, Afrika,
India-Pakistan, Asia Tenggara dan Timur Jauh.
Siarannya ke negara-negara komunis dan dunia Arab diduga akan
dipertahankannya. Juga siaran luar negerinya yang berbahasa
Inggeris (World Service) mungkin tidak akan terpotong.
Tapi kenapa harus dikurangi? Pembantu TEMPO di London, Gabriel
Gay, melaporkan bahwa itu sudah pasti bukan karena jumlah
pendengarnya berkurang. Bush House di London, pusat siaran luar
negeri BBC, bisa membuktikan itu dari tetap banyaknya surat
pendengar yang masuk. Dari Indonesia, misalnya, diperolehnya
37.000 surat setahun yang terbilang tinggi. Toh siarannya yang
berbahasa Indonesia--Oktober nanti genap 30 tahun --terancam
akan lenyap dari udara.
Banyak reaksi di mana-mana terhadap rencana pemotongan ini.
Umumnya melihat, seperti ditulis koran Singapura Straits Times,
pemerintah Inggeris hendak menghemat œ4 juta tapi keliru, yang
mengingatkan orang pada ungkapan: penny wise, pound foolish.
Dengan lain kata, ia kikir tapi boros tak menentu.
Henry Kissinger
Sudah sedikit bersisa lembaga Inggeris yang masih disegani di
dunia. Tapi BBC, lembaga yang satu ini, masih mendapat perhatian
dan hormat seluruh dunia. Terutama ia dianggap sebagai suatu
sumber berita yang bernilai. Pemberitaan dan tinjauannya
dianggap berimbang, tanpa prasangka.
Henry Kissinger, bekas Menlu AS dikabarkan suka memilih siaran
berita BBC ketimbang VOA (Suara Amerika) bila ia bepergian ke
luar negeri. PM Golda Meir sewaktu perang Israel-Arab sedang
memuncak diketahui bergantung sekali pada pemberitaan BBC.
Seringkali ia menghentikan kegiatan lain, terutama jam 13.00
tiap hari, guna mengikuti slaran beritanya.
Untuk membuat siarannya dari London bisa didengar di mana-mana,
ia mempunyai stasion relay yang terpencar. Stasionnya yang di
Kranji (Singapura), misalnya, merelay ke wilayah yang mencakup
India, Asia Tenggara dan Timur Jauh.
Kranji ini masih akan terpakai tapi akan mengurangi banyak
tenaga kerjanva jika pemerintah Inggeris tetap akan berhemat.
Singapura tampaknya ikut prihatin karenanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini