Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bendera Panama Tuan Lie

George hendra dan lie menuturkan riwayat lahirnya perusahaan komodo marine. semula bernama komodo division. kini komodo marine memiliki tiga kapal barang.

14 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RIWAYAT Komodo Marine (KM) yang ternyata milik orang Indonesia nampaknya bisa diurut dari cerita salah seorang tokohnya, George Hendra -- pria gagah asal Ternate yang tinggal di kompleks mewah Pondok Indah, Jakarta. Berbeda dengan cerita tokoh lainnya, Lie, bahwa kantor pusat KM di Panama City, Hendra dengan tegas mengatakan: "Cabang kami ada di Singapura dan Manila, sedang kantor pusat di Hongkong." Hendra mengaku jabatannya adalah Kepala Perwakilan KM di Jakarta sejak 1977, sedang Lie Kian Liong adalah boss-nya di Hongkong. Menurut Hendra, tatkala proses integrasi Timor Timur terjadi, ia mendengar pihak Hankam memerlukan kapal pendarat. Dengan cepat ia mengontak kantor pusatnya di Hongkong untuk mencari kapal di pasaran Singapura. Dari sana timbul gagasan untuk memakai nama "Komodo Marine". Menurut dia, beberapa buah tanker milik TNI-AL dibeli lewat perantaraannya. Namun menurut cerita Lie, KM semula berasal dari "Komodo Division". perusahaan yang dimilikinya. Tahun 1979 ia mengubahnya menjadi "Komodo Marine" dan berkantor pusat di Panama. "Tetapi karena kegiatan bisnis kami banyak aktif di Hongkong, kami merasa perlu pula membuka kantor operasional di Hongkong," ujar Lie. Cerita Lie mengenai riwayat lahirnya KM: Tahun 1978, PT Bumi Tirta yang dipimpinnya maju pesat dalam mengekspor ternak ke Hongkong. Dalam perebutan angkutan laut, yang memang kurang waktu itu, berkat pengalamannya, perusahaannya bisa unggul. Antara lain karena hubungannya yang baik dengan perusahaan perkapalan -- dalam negeri maupun luar negeri. Tatkala pada 1979 pemerintah melarang ekspor ternak ke Hongkong, perusahaannya terpukul juga. Tapi tak lama. Ia mendapat teman berusaha di bidang perkapalan. Pengusaha asal Waingapu (Sumba) yang pernah jadi pengusaha batik di Karet Tengsin, Jakarta ini mendirikan Komodo Division dengan kantor pusat di Hongkong. Namun karena ada ketidakcocokan, perusahaan itu diganti dengan Komodo Marine di tahun 1979 -- dan sejak itu pula George Hendra masuk. Kantor perwakilan KM di Jakarta beralamat sama dengan PT Bumi Tirta, di Jalan Pejagalan, Jakarta Utara yang kini dikendalikan Erick Sumarli, anak Lie. Kantor bertingkat tiga ini tampak tidak terlalu ramai. Menurut Lie dan Hendra, KM saat ini memiliki tiga kapal barang. Masing-masing New Haysan (9.000 dwt), New Hero (6.000 dwt) dan New Hyde (6.000 dwt). Semua berlayar dengan lin Tokyo-Yokohama-Taiwan-Hongkong-Manila p.p. Sebagai pengusaha kapal Hendra mengaku mempunyai banyak koneksi di lingkungan Pelni. "Namun dengan Pak Fanny Habibie saya baru kenal waktu negosiasi," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus