Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI telah mengembangkan sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) baru, yakni QRIS Tap NFC. Pengguna kini tidak perlu lagi menggunakan kamera ponsel untuk scan, namun bisa memanfaatkan fitur Near-Field Communication (NFC) pada smartphone yang ditempel ke alat terminal pembayaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produk ini telah resmi diluncurkan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2024, di Jakarta Convention Center hari ini. Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono menerangkan seluruh rekening dan dompet digital yang dimiliki pembeli dapat disambungkan dalam fitur QRIS Tap. “Caranya bayar reader pakai NFC,” kata dia dalam konfrensi pers di JCC, Jumat, Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem baru ini nantinya akan digunakan berbagai macam pembayaran. Namun untuk saat ini baru dikembangkan di sektor transportasi umum. Saat ini BI sudah melakukan percontohan proyek pada pembayaran MRT. Jika negara lain tap dilakukan lewat kartu, ia memaparkan, Indonesia dapat menggunakan QRIS.
Dicky menambahkan, yang paling efektif mengguanakan tap saat ini adalah pembayaran yang butuh kecepatan, seperti jalan tol dan MRT. “Yang sekarang ini kita antisipasi para Gen Z dan Gen Alpha, mereka merasa bahwa enggak perlu uang lagi. Ini kemudahan yang harus konkret mereka rasakan,” ujarnya.
Dengan teknologi customer presented mode, pengguna perlu mengunduh sistem QRIS baru ini dari akun dompet digital maupun rekening. Mesin pembaca juga akan di-upgrade sehingga dapat mengenali nomor identitas atau ID pengguna. Meski demikian, sistem ini baru bisa digunakan oleh NFC khusus ponsel android. Karena Menurut Dicky, Indonesia pengguna terbanyak sistem operasi tersebut.
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem mengatakan, peluncuran ini baru permulaan. Ke depannya, metode pembayaran ini akan dikembangkan pula hingga sektor industri lain, namun masih butuh watu untuk integrasi.
Pegembangan QRIS Tap dilakukan karena melihat pengguna metode pembayaran itu yang cukup banyak. QRIS sendiri telah digunakan oleh hampir 31 juta mercahant. “Penggunanya hampir 90 persen sudah memiliki smartphone yang rata-rata sudah ada NFC-nya,” kata dia di lokasi yang sama.
BI bekerja sama dengan ASPI menganggap sistem ini sebagai terobosan yang sangat memudahkan. Karena tidak perlu lagi mengakses kamera QRIS. “Saya percaya ini nanti implementasinya akan cepat, pada dasarnya tinggal meng-upgrade yang eksisting saja,” tuturnya.
Pilihan Editor: BI Respons Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed September