Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi suku bunga acuan The Fed atau Fed Funds Rate akan turun dua kali hingga penghujung tahun ini. Proyeksi ini diutarakan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur selama dua hari pada Selasa-Rabu, tanggal 20 dan 21 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami dua hari ini mendiskusikan baseline dengan probabilitas 75 persen ke atas, Fed Funds Rate akan turun dua kali tahun ini. Nulai September dan kemungkinan November atau Desember, masing-masing 25 basis poin (bps) baseline-nya," kata Perry di Kantor BI, Jakarta Pusat pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara untuk tahun depan, BI memperkirakan suku bunga The Fed bakal dipangkas sebanyak tiga kali, masing-masing 25 bps. "Timing-nya sebagian besar bisa di triwulan I dan sebagian kecil di triwulan II," kata Perry.
Di samping itu, BI juga melihat skenario potensial terkait penurunan suku bunga The Fed tahun ini dan tahun depan. Untuk, skenario ini, kata Perry, probabilitasnya 50 sampai 75 persen.
Skenarionya adalah The Fed tetap akan memangkas suku bunga acuan dua kali tahun ini, tetapi tahun depan kemungkinan pemangkasan hanya dua kali. "Itu dua skenario, ya. Kami takar-takar seperti itu."
Sebelumnya dalam konferensi pers BI bulan lalu, Perry menyebut ruang penurunan BI rate memang terbuka. Seiring dengan peluang penurunan suku bunga The Fed. Namun, bank sentral masih menunggu perkembangan kondisi global.
Perry mengatakan, setidaknya ada tiga poin terkait kondisi global yang masih dicermati BI saat ini. Pertama, kejelasan penurunan Fed Funds Rate. Kedua, implikasi kepada suku bunga US Treasury, baik yang 2 tahun maupun 10 tahun. Terakhir, kecenderungan indeks mata uang dolar AS.