Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BI Yakin Sepanjang 2019 Inflasi Bakal di Bawah 3,5 Persen

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo yakin rata-rata tingkat inflasi sepanjang tahun 2019 bakal berada di bawah titik tengah sasaran.

22 Agustus 2019 | 19.15 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo yakin rata-rata tingkat inflasi sepanjang tahun 2019 bakal berada di bawah titik tengah sasaran. Adapun BI memproyeksikan inflasi tahun ini akan berada pada angka 3,5 persen plus minus 1 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami meyakini bahwa inflasi pada akhir tahun ini akan berada di bawah titik tengah sasaran, berarti di bawah 3,5 persen. Jadi akan rendah dan stabil," kata Perry saat mengelar konferensi pers di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 22 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

BI mencatat inflasi IHK pada Juli 2019 tercatat 0,31 persen secara month to month atau menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,55 persen. Secara tahunan, inflasi Juli 2019 tercatat 3,32 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,28 persen.

Perry mengatakan ada tiga alasan utama BI memproyeksikan inflasi masih stabil dan berada pada level tersebut hingga akhir tahun. Pertama, karena BI memandang bahwa ekspektasi terhadap inflasi masih terjaga. Hal ini sejalan dengan konsistensi pemerintah bersama BI dalam mengendalikan faktor-faktor penyebab inflasi.

Kedua, BI juga memandang bahwa total permintaan atau permintaan agregat masih terkontrol. Dengan permintaan yang masih terkontrol tersebut, serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada pada angka 5 persen, BI memproyeksikan permintaan agregat masih berada di bawah penawaran agregat.

"Artinya, kesenjangan outlooknya masih negatif. Artinya, meski total permintaan naik tetapi masih di bawah total penawaran," kata Perry.

Kemudian faktor ketiga adalah karena pengaruh harga global yang minimal. Dalam hal ini harga komoditas global yang menurun dibarengi dengan nilai tukar yang masih terjaga stabil membuat imported inflasi bisa terkendali. Dengan demikian, faktor-faktor itu yang membawa keyakinan BI bahwa inflasi akhir tahun ini bakal di bawah 3,5 persen tahun.


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus