Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BPS: 72,19 Persen Petani RI Berskala Kecil, Rata-rata Pendapatannya Rp 5,23 Juta dalam Setahun

Pendapatan bersih petani skala kecil sebesar Rp 5,23 juta dalam setahun, jauh berada di bawah besaran garis kemiskinan.

7 Maret 2023 | 12.46 WIB

Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Senin, 11 Oktober 2021. Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari hingga Mei 2021 produksi beras di Indonesia mencapai 17,51 juta ton. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Senin, 11 Oktober 2021. Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari hingga Mei 2021 produksi beras di Indonesia mencapai 17,51 juta ton. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan data survei terintegrasi pertanian terakhir yang dilakukan pada 2021. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengungkapkan 72,19 persen petani di Indonesia merupakan petani skala kecil dengan rata-rata pendapatan bersih sebesar Rp 5,23 juta dalam setahun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka tersebut jauh berada di bawah besaran garis kemiskinan, yakni pendapatan Rp 535.547 per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan bersih dari petani skala besar adalah Rp 22,98 juta dalam setahun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Banyak hal yang bisa dianalisis dari data ini, soal ketimpangan petani, distribusi pendapatan, dan dikaitkan dengan gini rasio," ucapnya di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Maret 2023. 

Petani yang masuk dalam kategori skala kecil merupakan petani yang hanya memiliki lahan maksimal 2 hektare dengan jumlah ternak yang dipelihara maksimal 3 ekor.

Menurut Habibullah, petani skala kecil paling banyak berada di Pulau Jawa sebesar 58,18 persen. Angka petani skala kecil tertinggi di Pulau Jawa berada di Jawa Timur sebesar 20,08 persen, lalu Jawa Tengah 18,13 persen, dan Jawa Barat 14,85 persen.

Kemudian jumlah petani skala kecil terbesar kedua berada di Pulau Sumatera dengan persentase 20,29 persen. Lalu 6,89 persen di Sulawesi, 7,45 persen di Bali dan Nusa Tenggara. Kemudian  4,41 persen di Kalimantan, dan 2,78 persen di Maluku dan Papua. 

Adapun lima provinsi dengan rata-rata pendapatan terendah  adalah Papua, yakni sebesar Rp 60.584 per hari. Kemudian disusul oleh Kalimantan Selatan sebesar Rp 87.797, DKI Jakarta Rp 105.385, dan Sulawesi Tengah Rp 110.190, dan NTT Rp 116.543. 

Sedangkan rata-rata pendapatan petani skala kecil tertinggi berada di Riau, yaitu sebesar Rp 310.747 per hari. Lalu petani skala kecil di Jawa Tengah sebesar Rp 298.893, Lampung Rp 297.295, Kalimantan Utara Rp 286.096, dan Bengkulu Rp 270.830. 

Sementara itu, ia mengungkapkan distribusi penduduk bekerja nasional per Agustus 2022, pertanian mencapai 28,61 persen dari total penduduk bekerja 135,3 juta orang. Tetapi persoalan yang mendasar, kata dia, penduduk miskin yang ada sebanyak 14,38 juta jiwa di pedesaan, justru 67,57 persen bekerja di sektor pertanian. 

"Karena itu dibutuhkan evaluasi dan monitoring progress pembangunan sektor pertanian dan wilayah pedesaan secara lengkap, cepat, akurat, dan hemat," tuturnya. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus