Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN menawarkan tiga skema pembiayaan sesuai kelompok penghasilan melalui produk kredit kepemilikan rumah tabungan perumahan rakyat atau KPR Tapera. Salah satu skema pembiayaan KPR itu menawarkan suku bunga KPR 5 persen tetap (fixed rate) selama 30 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, ketiga skema untuk KPR Tapera itu dibedakan berdasarkan dengan kelompok penghasilan calon nasabah. Skema pertama, misalnya, untuk kelompok nasabah berpenghasilan di bawah Rp 4 juta per bulan. Mereka akan memperoleh suku bunga KPR sebesar 5 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 30 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan untuk skema kedua diperuntukkan nasabah dengan penghasilan berkisar Rp 4 juta - Rp 6 juta. "Dikenakan bunga KPR 6 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun," ujar Koesmahargyo, Kamis, 20 Mei 2021.
Skema ketiga untuk nasabah berpenghasilan Rp 6 juta - Rp 8 juta. Mereka bisa ikut dalam program KPR dengan bunga 7 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun.
Untuk bisa mengakses KPR Tapera ini, masyarakat diwajibkan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan untuk mendapatkan Pembiayaan Tapera. Tiga syarat yang harus dipenuhi adalah masuk ke dalam golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), belum memiliki rumah dan menjadi peserta Tapera aktif, dan lancar membayar simpanan peserta selama 12 bulan.
Adapun harga rumah yang dapat dimiliki peserta aktif Tapera beragam mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 292 juta. Dalam pelaksanaannya, BTN berkolaborasi bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Perum Perumnas dalam penyediaan rumah bagi 11.000 peserta manfaat.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan rumah telah menjadi kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat Indonesia terutama di tengah kondisi pandemi saat ini. Dengan langkah sinergi bersama Bank BTN dan Perumnas tersebut, diharapkan BP Tapera bisa bergerak cepat memenuhi kebutuhan perumahan rakyat.
Dengan hadirnya kolaborasi tersebut, Adi berharap BP Tapera bersama Bank BTN dan Perumnas bisa segera mewujudkan Proyek Inisiasi Penyaluran Pembiayaan Tabungan Perumahan Rakyat. Proyek inisiasi tersebut akan menjadi tonggak sejarah sekaligus batu lompatan untuk mencapai target pemenuhan kebutuhan rumah rakyat Indonesia.
Adi menargetkan dengan proyek inisiasi tersebut, bakal ada 11.000 unit rumah yang dibiayai melalui KPR Tapera oleh BTN. "Untuk tahap pertama, proyek inisiasi akan ditujukan bagi peserta awal BP Tapera yakni para ASN,” tutur Adi.
BISNIS