Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Maja, Banten yang sedang ditingkatkan. Pembangunan yang dilakukan merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi massal kereta api di wilayah Aglomerasi Jabodetabek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Budi Karya, kereta api adalah satu konsep transportasi massal perkotaan yang menjadi suatu keharusan dan harus terus dikawal pembangunannya. Dalam sehari, kata dia, ada sekitar 40-50 ribu penumpang dari Banten dan sekitarnya menuju Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Artinya sekitar 15 persen penduduk di sekitar sini menggunakan kereta api untuk beraktivitas,” ujar Budi Karya seusai meninjau Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Maja melalui udara menggunakan helikopter dikutip dari keterangan tertulis pada Senin, 30 Oktober 2023.
Melalui peningkatan fasilitas Stasiun Rangkasbitung, dia berharap bisa meningkatkan daya tampung stasiun. Sehingga akan meningkatkan pula keselamatan dan kenyamanan pengguna kereta api yang jumlahnya semakin tinggi.
“Nantinya waktu tunggu kedatangan kereta (headway) juga akan semakin singkat, yang tadinya 15 menit menjadi 6 menit atau 2,5 kali lebih cepat,” tutur Budi Karya.
Dia pun mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung upaya peningkatan layanan transportasi massal khususnya kereta api. “Usaha dari pemerintah daerah dan swasta begitu kompak. Ini penting, bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan baik,” kata dia.
Pembangunan perluasan stasiun Rangkasbitung Tahap I telah dimulai sejak tahun 2022 dan saat ini tengah dilakukan pembangunan Tahap 2 yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Melalu pembangunan itu diharapkan bisa mempermudah aksesibilitas karena adanya integrasi dengan terminal dan tambahan akses masuk stasiun melalui sisi belakang.
Selain itu bisa meningkatkan kapasitas stasiun dari 38.000 penumpang per hari menjadi 83.000 penumpang per hari. Juga meningkatkan aspek keselamatan dengan menghilangkan passenger crossing dan penutupan perlintasan sebidang, serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara itu, di Stasiun Maja dikembangkan Transit Oriented Development (TOD) yang dibangun oleh pengembang kota baru di Maja. Serta menyediakan angkutan pengumpan (feeder) dari kawasan pemukiman menuju stasiun dan sebaliknya.