Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengemukakan penyerapan gabah atau beras langsung dari petani dilakukan Bulog sejak awal 2024 dengan menerapkan skema komersial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total realisasi penyerapan gabah langsung dari petani oleh Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta mulai awal 2024 sampai saat ini tercatat sejumlah 2.232 ton. Adapun penyerapan dalam bentuk beras realisasi totalnya sejumlah 5.605 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penyerapan gabah maupun beras sejak awal tahun 2024 dilakukan Bulog Surakarta dengan jenis skema penyerapan gabah atau beras komersial," ujar Andy.
Dia menjelaskan penyerapan gabah atau beras langsung dari kalangan petani tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk terus meningkatkan jumlah stok cadangan gabah/beras dan menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen. Penyerapan gabah atau beras itu melibatkan Unit Bisnis Industri (UBI) di wilayah Solo Raya yang meliputi Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sukoharjo.
"Bulog saat ini memiliki sarana dan prasarana pengolahan gabah modem, yakni terdapat Unit Bisnis Industri yang fokus melakukan penyerapan gabah langsung dari kelompok atau gabungan kelompok tani (poktan/gapoktan), yakni Sentra Penggilingan Padi/MRMP di Kabupaten Sragen, Unit Pengolahan Mojolaban di Kabupaten Sukoharjo dan Rice to Rice di Kabupaten Sukoharjo," jelas Andy.
Andy menyatakan UBI milik Perum Bulog itu akan memaksimalkan skema penyerapan gabah/beras komersial sampai dengan musin panen pertama berakhir sekitar April-Mei 2024. Sebab saat ini hampir seluruh wilayah di Solo raya sudah terdapat panen dan selanjutnya penyerapan gabah/beras tetap dapat dilakukan sepanjang tahun selain untuk mencapai target yang telah ditetapkan juga untuk memperkuat stok yang dikuasai.
"Selain itu, untuk menjaga harga di tingkat konsumen, Bulog Surakarta telah menyelesaikan penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah tahap 1 alokasi bulan Maret pada tanggal 21 Maret 2024 dengan total penyaluran beras sejumlah 5.640 ton per bulan," tuturnya.
Adapun pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atas hasil koordinasi dengan Dinas Pangan kota/kabupten di Solo Raya juga tetap menjadi prioritas untuk menjual kepada konsumen akhir, serta program SIGAP SPHP menggelontorkan beras SPHP ke pasar-pasar terus dimasifkan sampai menjelang Hari Raya Besar Idul Fitri.