Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah masih membutuhkan anggaran sekitar Rp 164,7 miliar untuk pembangunan Monumen Reog Ponorogo. Monumen yang dibangun setinggi 126 meter itu, kata dia, memang membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah Reog Ponorogo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Unesco, pemerintah memang berkeinginan untuk menjadikan monumen tersebut sebagai salah satu destinasi wisata baru dan menjadi andalan untuk daerah Ponorogo, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kira-kira masih sekitar Rp 164, 7 miliar dalam beberapa tahun ke depan ini. kita berharap ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, khususnya Ponorogo dan sekitarnya di Jawa Timur,” ucap dia di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Sabtu, 11 Januari 2025.
Dia mengatakan pembiayaan untuk merampungkan monumen tersebut telah disepakati dalam rapat bersama Bappenas, Kementerian Keuangan dan beberapa kementerian lainnya yang berkaitan. Sementara, untuk skema pembangunannya sendiri akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). “Tapi karena ini untuk daerah, namanya KPDBU, skema pembiayaan pemerintah daerah dan badan usaha,” ucap dia.
Sekretaris Kemenko Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) itu menilai keunikan budaya Reog akan lebih menarik apabila dikemas dalam satu monumen. “Nanti dibikin ambient-nya, dibikin ekosistemnya, kita ingin menarik wisatawan ke Ponorogo. Sehingga diperlukan dukungan dari teman-teman lintas kementerian dan lembaga terkait,” kata dia.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan saat ini pembangunan dari Monumen Reog itu telah sekitar 90 persen. Dia menargetkan monumen tersebut akan rampung pada tahun ini. “Kalau main buildingnya sudah 90 persen lebih untuk bangunan utamanya. Kan di situ ada wahana, ada program, ada banyak-banyak wahana, siap-siap itu sambil berjalan, tapi untuk museum dan monumen selesai pada tahun ini,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan mengapa bangunan tersebut harus dibangun setinggi 126 meter. Bagi dia, karena Reog Ponorogo merupakan salah satu simbol budaya dari warga Ponorogo, maka monumennya pun harus dibuat dengan menarik dan memikat. Apalagi monumen itu telah dirancang sebagai destinasi wisata utama di daerahnya.
Diketahui pembangunan Monumen Reog itu telah berjalan sejak awal 2024. Proyek pembangunan itu telah memakan anggaran sekitar Rp 76 miliar di awal tahun 2024. Bangunan monumen yang didesain memiliki 26 lantai tersebut, pelaksana pekerjaan telah mengerjakan 11 lantai. Di bagian atas dari bangunan ini akan dibangun monumen reog 126 meter dengan material GRZ.
Pilihan Editor: KKP Cari Pembuat Pagar Laut Ilegal di Tangerang