Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cacing dalam Sarden, Permintaan Makanan Kaleng Dikhawatirkan Lesu

GAPMMI meminta Badan POM segera mengklarifikasi temuan cacing dalam ikan sarden kaleng.

22 Maret 2018 | 09.52 WIB

ilustrasi makanan kaleng (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi makanan kaleng (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar segera mengklarifikasi soal kasus penemuan produk ikan sarden kalengan impor yang mengandung cacing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami ingin segera ada klarifikasi supaya tidak menimbulkan kesan buruk terhadap seluruh makanan kaleng. ," Kata Adhi saat dihubungi Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Soalnya, kata Adhi, jika dibiarkan maka kepercayaan konsumen terhadap produsen sarden di dalam negeri akan terganggu. Meski begitu, sampai saat ini belum ada produsen sarden kaleng yang tergabung dalam GAPMMI menyatakan keluhan atas kasus ini.

Baca: BPOM Pekanbaru Temukan Cacing di Sarden Kaleng Farmer Jack 

"Belum, belum ada yang mengeluh. Kabarnya besok BPOM akan klarifikasi. Kalau benar, sudah baik dan tidak terlalu banyak pengaruh," ucap dia.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru telah merilis hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor sarden kaleng yang terbukti mengandung cacing jenis Anisakis species. Ketiganya adalah IO, Farmer Jack, dan HOKI.

BPOM telah melayangkan peringatan keras dan meminta importir masing-masing merek untuk menarik seluruh produknya dari pasar. Adhi pun mengimbau konsumen untuk selalu jeli dalam membeli produk khususnya yang merupakan produk impor. Label berisi komposisi serta kadaluarsanya perlu dicek dengan baik.

"Kami harapkan konsumen menjadi konsumen yang cerdas sehingga bisa membantu kesan atau pandangan ke produsen," tutur Adhi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus