Cara Gunungcermai mencari dana

SALAH satu taktik menjaring investor mendirikan pabrik adalah dengan menyediakan kawasan industri siap pakai. Upaya yang diminati investor asing dan lokal itulah yang kini dilakukan PT Gunungcermai Inti dalam mengembangkan Bekasi Industrial Estate City (BIEC). Kawasan seluas 2.000 ha itu hanya separuhnya yang akan dipakai untuk kompleks multi-industri, sedangkan sisanya bakal dijadikan daerah perumahan, tempat rekreasi (termasuk pengadaan lapangan golf), hotel, dan pertokoan. Melihat rencana Gunungcermai Inti itu, PT Great Jakarta Inti Development (GJID), sebuah kelompok usaha dari Taiwan, Rabu pekan silam menandatangani surat kepastian untuk ikut investasi di BIEC. Grup GJID, yang terdiri dari enam perusahaan besar -Prince Motor Group, President Enterprise Corporation, Nam Chow Chemical, Santos International, The Great Electronic Industrial Company, dan Gardener-Die Casting Corporation -bersedia memberikan ekuiti 55%, sedangkan yang 45% milik PT Gunungcermai Inti. Jumlah uang yang diinvestasikan GJID belum diungkapkan. Masuknya GJID membuat BIEC makin optimistis akan masa depannya. Sebelumnya, perusahaan yang sudah menanam modal di BIEC adalah Sumitomo dan Hyundai -- perusahaan raksasa dari Jepang dan Korea. Kawasan BIEC kelak mampu menyerap 140 pabrik. Jika tiap pabrik melakukan investasi US$ 10 juta, total modal ditanam BIEC sebesar US$ 1,4 milyar (hampir Rp 3 trilyun).