Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Cross Girder Jembatan Kalikuto yang menghubungkan Tol Batang-Kendal lepas saat akan dipasang. Tak ada korban jiwa, namun pembangunan diperkirakan molor beberapa hari dari target.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Project Manager Tol Batang-Semarang, Muhammad mengatakan, insiden tersebut berlangsung Jumat 13 Juli malam saat cross girder akan dipasang. Cross Girder lepas karena gangguan mesin. Hal tersebut menyebabkan 2 unit cross girder yang akan dipasang terjatuh ke sungai di bawahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita mau masang permanen penggantung, permanent hanger. Untuk memasang itu kita harus melepas temporary hanger. Pada saat kita melepas temporary hanger, hanger sudah terlepas, crane kita ada sedikit nge-jam mesinnya, sehingga terjadilah tarikan," ucap Muhammad kepada Tempo, Sabtu 14 Juli 2018.
Simak pula: Menhub: Jembatan Kalikuto Bisa Dilalui Pemudik
Tarikan tersebut, kata Muhammad, menyebabkan crane mengayun ke temporary hanger yang berada di titik tengah jembatan. Karena penggantung yang di tengah tidak kuat, maka gird yang dipasang merosot.
"Tidak ada korban jiwa. Struktur utama tidak ada masalah. Karena yang dipasang yang sementara dan masih akan dipermanenkan. Dampaknya hanya molor beberapa hari saja (dari target). Ya 3 sampai 4 hari dari jadwal," ujar Muhammad.
Muhammad mengucapkan, ada beberapa elemen bangunan yang bengkok karena kejadian tersebut dan harus diganti. Ia memastikan penggantian elemen tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan.
"Tidak dalam batasan yang besar. Karena yang utama tidak ada masalah apa-apa. Hanya lepas dan jatuh ke air, makanya soft saja. Mungkin kalau ke batu ada masalah," kata Muhammad.
"Ini hanya masalah teknis alat, ada kerusakan alat sebenarnya. Dan sulit diprediksi kalau soal alat," tandas Muhammad.