Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat angkat suara soal insiden jatuhnya dua unit cross girder Jembatan Kalikuto yang menghubungkan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan cross girder itu jatuh saat pekerja melakukan penggantian dari penggantung cross girder sementara ke penggantung permanen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arie menyebut ada kekuranghati-hatian dari pekerja saat melakukan penggantian penggantung itu. "Saat balok keenam, kan ini pengait sementaranya dilepas dulu, baru diganti yang tetapnya. Pas melepas pengait lama itu ada yang kurang hati-hati saat melepasnya," ujar Arie kepada Tempo, Sabtu, 14 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Arie, Jembatan Kalikuto adalah jembatan gantung dengan sepuluh cross girder. Pada masa mudik Lebaran kemarin, kata dia, girder tersebut digantung menggunakan penggantung sementara agar konstruksinya cepat rampung. Sejak 2 Juli lalu, penggantung sementara itu mulai diganti dengan penggantung permanen.
Akibat insiden itu, Arie berujar keberjalanan proyek sementara terganggu. Sebab, para pekerja mesti mengambil dulu cross girder yang jatuh dan melakukan pengecekan kondisi. Berdasarkan laporan di lapangan, Arie berujar secara keseluruhan tidak ada yang rusak dari cross girder itu. Kerusakan hanya terjadi pada bracing alias bagian penguat antar girder. "Itu akan kami ganti," tutur dia. Arie pun memastikan insiden tersebut tidak akan mempengaruhi struktur jembatan gantung itu.
Sebelumnya, Project Manager Tol Batang-Semarang, Muhammad mengatakan, insiden tersebut berlangsung Jumat 13 Juli malam saat cross girder akan dipasang. Cross Girder lepas karena gangguan mesin. Hal tersebut menyebabkan 2 unit cross girder yang akan dipasang terjatuh ke sungai di bawahnya.
"Kita mau masang permanen penggantung, permanent hanger. Untuk memasang itu kita harus melepas temporary hanger. Pada saat kita melepas temporary hanger, hanger sudah terlepas, crane kita ada sedikit nge-jam mesinnya, sehingga terjadilah tarikan," ucap Muhammad.
Tarikan tersebut, kata Muhammad, menyebabkan crane mengayun ke temporary hanger yang berada di titik tengah jembatan. Karena penggantung yang di tengah tidak kuat, maka gird yang dipasang merosot.
"Tidak ada korban jiwa. Struktur utama tidak ada masalah. Karena yang dipasang yang sementara dan masih akan dipermanenkan. Dampaknya hanya molor beberapa hari saja (dari target). Ya 3 sampai 4 hari dari jadwal," ujar Muhammad.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat membuka tol fungsional Semarang-Batang pada Juni lalu mengatakan Jembatan Kalikuto ditargetkan selesai akhir September. Jembatan Kalikuto rencananya akan digunakan pada 5 Oktober 2018.
FITRIA RAHMAWATI