Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ada Insiden, Proyek Jembatan Kalikuto Diyakini Rampung September

Kementerian PUPR menjamin Jembatan Kalikuto rampung dikerjakan pada akhir September 2018.

15 Juli 2018 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Konstruksi Jembatan Kalikuto di ruas tol Batang-Semarang. Jembatan Kalikuto ini akan menghubungkan Grinsing dan Weleri, Jawa Tengah, 2 juni 2018. TEMPO/Ridian Eka Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjamin Jembatan Kalikuto rampung dikerjakan pada akhir September 2018. Hal itu diyakini meskipun ada insiden jatuhnya dua unit cross girder Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Insya Allah enggak mundur (target selesainya)," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto kepada Tempo, Sabtu, 14 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arie yakin target penyelesaian struktur jembatan itu tidak akan molor dari target yang telah ditetapkan itu. Sebab, menurut dia, insiden itu tidak mempengaruhi struktur secara keseluruhan. "Struktur enggak ada masalah," ujar Arie.

Kata Arie, sejatinya tidak ada kesalahan desain pada proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. itu. Insiden itu diduga terjadi lantaran kesalahan metode kerja di lapangan. Ia berujar perbaikan akibat kejadian itu akan memakan waktu sekitar satu pekan.

Arie mengatakan cross girder itu jatuh saat pekerja melakukan penggantian dari penggantung cross girder sementara ke penggantung permanen. ia menyebut ada kekuranghati-hatian dari pekerja saat melakukan penggantian penggantung itu. "Saat balok keenam kan ini pengait sementaranya dilepas dulu, baru diganti yang tetapnya. Pas melepas pengait lama itu ada yang kurang hati-hati saat melepasnya," ujar Arie.

Menurut Arie, Jembatan Kalikuto adalah jembatan gantung dengan sepuluh cross girder. Pada masa mudik Lebaran kemarin, kata dia, girder tersebut digantung menggunakan penggantung sementara agar konstruksinya cepat rampung. Sejak 2 Juli lalu, penggantung sementara itu mulai diganti dengan penggantung permanen.

Akibat insiden itu, Arie berujar keberjalanan proyek sementara terganggu. Sebab, para pekerja mesti mengambil dulu cross girder yang jatuh dan melakukan pengecekan kondisi. Berdasarkan laporan di lapangan, Arie berujar secara keseluruhan tidak ada yang rusak dari cross girder itu.

Kerusakan hanya terjadi pada bracing alias bagian penguat antar girder. "Itu akan kami ganti," tutur dia. Arie pun memastikan insiden tersebut tidak akan mempengaruhi struktur jembatan gantung itu.

Sebelumnya, Project Manager Tol Batang-Semarang, Muhammad mengatakan, insiden tersebut berlangsung Jumat 13 Juli malam saat cross girder akan dipasang. Cross Girder lepas karena gangguan mesin. Hal tersebut menyebabkan 2 unit cross girder yang akan dipasang terjatuh ke sungai di bawahnya.

"Kita mau masang permanen penggantung, permanent hanger. Untuk memasang itu kita harus melepas temporary hanger. Pada saat kita melepas temporary hanger, hanger sudah terlepas, crane kita ada sedikit nge-jam mesinnya, sehingga terjadilah tarikan," ucap Muhammad.

Tarikan tersebut, kata Muhammad, menyebabkan crane mengayun ke temporary hanger yang berada di titik tengah jembatan. Karena penggantung yang di tengah tidak kuat, maka gird yang dipasang merosot.

Muhammad juga menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden di Jembatan Kalikuto itu. Struktur utama tidak ada masalah, karena yang dipasang yang sementara dan masih akan dipermanenkan. "Dampaknya hanya molor beberapa hari saja (dari target). Ya 3 sampai 4 hari dari jadwal," ujarnya.

FITRIA RAHMAWATI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus