Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari Dialog Yang Kedua

Hasil dialog kedua antara AS-Asean tidak bisa segera dirasakan manfaatnya oleh ASEAN. Mengenai soal komoditi dan erdagangan, AS masih enggan untuk memberikan preferensi dagang secara regional. (eb)

12 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIALOG di Washington, seperti diduga semula, agak berhasil dalam arti kata untuk lebih menggairahkan perhatian AS terhadap ASEAN. Presiden Carter, misalnya disebut dalam komunike bersama minggu lalu, "menguatkan lagi dukungan AS untuk tujuan dan aspirasi ASEAN." Hasil dialog kedua itu, sesudah di Manila (September 1977), tidak mengagetkan. Tidak pula bisa segera dirasakan manfaatnya oleh ASEAN. Tapi kedua pihak jelas sudah menambah lagi pasar kerjasama untuk masa depan. Contoh:  Pemerintah AS akan mempcrmulah sektor swastanya untuk meluaskan investasi dan kontak bisnis di ASEAN. Untuk itu, badan-badan resminya seperti Overseas Private Investment Cooperation (OPIC) dan Exim Bank akan dikerahkannya. Satu Dewan Bisnis ASASEAN akan dibentuk pula oleh Kamar Dagang masing-masing pihak.  Partisipasi AS dalam proyek bersama ASEAN di bidang pertanian dan pendidikan umumnya, serta dalam usaha mencegah bahaya narkotik.  Kedua pihak akan berkonsultasi secara berkala bila perlu tentang berbagai soal komoditi yang menyangkut ke pentingan (dagang) bersama. Mengenai soal komoditi dan perdagangan, AS dinyatakan mendengar permintaan ASEAN untuk memperoleh dasar preferensi, supaya lancar ekspor ASEAN ke pasaran AS. Tapi sekian jauh AS tampaknya masih enggan untuk memberikan preferensi dagang secara regional. AS kuatir kalau kelompok regional lain meminta hal yang sama. Selama ini AS cuma memberi preferensi itu secara bilateral, dan ada anggota ASEAN memang memperolehnya. Tapi tidak untuk Indonesia, hanya karena Indonesia menjadi anggota OPEC, yang membuat Kongres AS sangat keberatan sejak terjadinya embargo minyak 1973. Perjoangan ASEAN supaya AS menerima gagasan regonal stabe juga mendapat perhatian tapi belum dikabulkannya. Gagasan itu bertujuan menjamin stabilisasi harga supaya pendapatan dari komoditi ekspor tidak berkurang. Namun AS berjanji untuk secara aktif turut merundingkan soal Common Fund (yang selama ini macet dalam dialog Utara-Selatan dan forum UNCTAD). Dana Bersama itu juga merupakan tuntutan para anggota ASEAN di samping Dunia Ketiga umumnya untuk menjamin pendapatan komoditi ekspor. Bahwa AS punya perhatian terhadap Dana Bersama itu, Menlu Pilipina Carlos P. Romulo kemudian mengatakan dalam konperensi pers, ASEAN "berterimakasih pada Amerika Serikat." Dengan demikian dikatakannya AS "membukakan pintu" bagi ASEAN. Romulo adalah jurubicara delegasi ASEAN, di mana ikut sembilan Menteri lainnya, termasuk dua dari Indonesia (Widjojo Nitisastro dan Radius Prawiro). Ketika dialog dibuka, Romulo berkata: "Kami datang ke sini untuk bermusyawarah, bukan untuk mengemis. Untuk mencapai persetujuan bilamana mungkin, bukan untuk meminta belas kasihan . . . Untuk mengesankan pada rakyat Amerika bahwa ASEAN pantas untuk diperkuat demi kepentingan kita bersama." Tapi apakah rakyat Amerika terkesan? Carter, kalangan Kongres dan bisnis di Washington memang. Kalangan pers tidak. Lihat The New York Times yang begitu berpengaruh memberitakan pembukaan dialog itu di halaman 4, dan Washington Post di halaman 20, sedang The Wall Street Journal edisi nasional tidak memuatnya sama sekali tapi edisi Asia-nya (5 Agustus) menonjolkannya di halaman depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus