Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Callaghan Jalan Sendiri

Pm inggris james callaghan menghapuskan piutang inggris di 17 negara berkembang secara bertahap. masalah ini telah dibicarakan dalam ktt 7 negara di born, yang gagal mendapat keputusan bersama. (eb)

12 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA ber-KTT di Bonn baru-baru ini, para pemimpin dari 7 negara industri membahas soal hutang Dunia Ketiga yang ditaksir mencapai US$250 milyar. Ada usul supaya Dunia Ketiga dibebaskan dari hutang besar itu tapi para peserta KTT tersebut gagal mencapai keputusan bersama. Ternyata sekembalinya dari Bonn, PM Inggeris James Callaghan menempuh jalan sendiri. Dan minggu lalu pemerintahnya mengumumkan bahwa piutang Inggeris di 17 negara berkembang akan dihapuskan. Menteri urusan Pembangunan Luar Negeri Judith Hart, di parlemen menyatakan bahwa semua itu berjumlah ?900 juta atau $1,7 milyar lebih. Rencana penghapusan itu berarti beban anggaran bagi pemerintah Inggeris yang ditaksir akan mencapai ?60 juta atau sekitar $115 juta setahun. Secara bertahap penghapusan akan berlangsung sampai tahun 2000. PM Callaghan dari semula adalah penganjur kuat untuk menambah bantuan pada Dunia Ketiga, minimal dengan cara menghapuskan hutangnya. Negara-negara berkembang pernah meminta penghapusan itu dalam dialog Utara-Selatan di Paris tahun lalu tapi kurang mendapat perhatian banyak negara kaya. Namun Swedia, Kanada, Negeri Belanda, Jerman Barat dan Swiss telah mengumumkan juga niat masing-masing untuk memenuhi permintaan tersebut walaupun belum radikal seperti langkah yang ditempuh Inggeris Raya. Suara Dunia Ketiga tentang beban hutang itu telah dimajukan pula secara keras di forum UNCTAD di Jenewa baru-baru ini. Jika soal piutang tidak diselesaikan, demikian para Menteri Perdagangan memperingatkan dalam forum 116-negara itu, hubungan antara negara-negara industri dan berkembang akan merana. Dari 17 negara berkembang yang dibebaskan hutangnya oleh Inggeris Raya, 7 dari Asia, termasuk Indonesia. Mereka dipandang sebagai kelas melarat, menurut ukuran Bank Dunia, yaitu berpenghasilan per kapita di bawah $280 setahun. Bagi Indonesia itu berarti sejumlah ? 40 juta atau sekitar $76 juta hutang lama sampai 1973 tidak perlu dibayar kembali pada Inggeris Raya. Sesudah 1973, persisnya sejak 1975, Inggeris Raya melanjutkan bantuannya pada Indonesia berupa gra72t, bukan hutang, yang sampai tahun lalu mencapai ?15 juta atau $28,5 juta. Tapi sikap Inggeris Raya bukanlah melulu memakai ukuran kemelaratan. Nyatanya ia sangat memilih siapa yang akan disantuninya. Setidaknya tiga negara -- Uganda, Yaman Selatan dan Kambodia -- karena dipandang sangat melanggar hak azasi telah tidak dibebaskan hutangnya oleh pemerintah Callaghan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus