Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari pacitan ke padang pasir

Pt kusudana abadi, surabaya, mengekspor kelapa hibrida ke arab saudi. tanah seluas 40 ribu ha di arab saudi sudah disiapkan untuk ditanami. untuk sementara baru memesan 500 ribu bibit kelapa.

16 April 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKALI lagi, nonmigas akhir bulan lalu melaju ke Arab Saudi. Barang yang dikirim itu adalah benih Khina-1 (kelapa hibrida Indonesia 1) - harganya sekitar Rp 2.750,00 per bibit - usia 3-6 bulan. Di empat kotta - Jeddah, Mekah, Madinah, dan Mina tanah seluas 40 ribu ha sudah disiapkan untuk ditanami kelapa bibit unggul, hasil kawin silang antara kelapa Genjah Kuning dan kelapa Dalam Tenga itu. Ekspornya dilakukan PT Kusudana Abadi, yang berkantor di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Syaiful Syakrani, manajer pemasarannya, perusahaannya baru mengirimkan 5.200 bibit dari 500 ribu pesanan importir Arab Saudi. Itu merupakan realisasi pertama, sesudah korespendensi terjadi dengan Departemen Riset Pertanian, Kementerian Pertanian dan Pengairan Arab Saudi - yang ditandatangani Dirjen Zaid Al-Jowariah. Sedangkan insiatif penawaran ditujukan langsung oleh Kusudana Abadi kepada Raja Fahd. "Pesanan itu sebenarnya belum apa-apa," kata Syaiful. Sebab, areal sehektar membutuhkan 160 bibit kelapa hibrida. Berarti untuk 40 ribu ha yang mau ditanami di Arab Saudi, diperlukan sekitar 6,5 juta bibit. Barangkali saja Arab Saudi baru menjajal hibrida itu, atau ingin mengetahui bonafiditas Kusudana Abadi. Namun, perusahaan yang dipimpin H. Ervan L. Sumodiputro itu, sebelum ekspor ke Arab, sudah mencoba menanam 6 ribu bibit Khina-1 sejak 1986, di Teluk Pacitan, Ja-Tim, dengan investasi sekitar Rp 1 milyar. Pada 40 ha areal percobaan itu, kondisi tanahnya serupa dengan Saudi serta negaranegara Timur Tengah pada umumnya. Tanah Teluk Pacitan' mengandung 95% pasir, sesuai dengan hasil penelitian Balai Penelitian Perkebunan Jember. Ternyata, Khina-1 dan kelapa hibrida lainnya bisa tumbuh baik di situ. Tahun 1990 tanaman itu mestinya mulai bisa dipetik hasilnya. Itu sesuai dengan keunggulan Khina-1 ketimbang "kelapa dalam" yang 7 tahun baru berbuah. Kelebihan lainnya: produktivitas tinggi, lebih berdaging buahnya, dan relatif lebih pendek tanamannya. Dan kelapa hibrida yang baru diperkenalkan September 1984 itu akan jadi lebih bagus bila ditanam di pantai, terutama pada ketinggian di bawah 401 meter dari permukaan laut. Tidak mubazir Kusudana Abadi menanam Khina-1 karena sekaligus bisa diekspor ke Arab Saudi. Kusudana Abadi, yang berdiri pada 1978 itu, tentunya bisa dipercaya, mengingat perusahaan ini rekanan lama PT Patra Tani, anak perusahaan Pertamina yang menyalurkan benih padi varietas unggul, Jagung, kedelai, dan kelapa hibrida seperti yang ditanam di Teluk Pacitan itu. Ekspor Khina-1 diakui Syaiful sebagai ekspor yang pertama kalinya. Kusudana Abadi tak menanggung risiko kelainan atas - ekspor - benih Khina-1, yang punya daya tumbuh 80% dengan risiko penyimpangan 5%. Artinya, umpama ekspor itu 1.000 butir benih, 800 di antaranya dijamin tumbuh sebagaimana Khina-1 dan 50 butir tumbuh lain - lebih mirip dengan tanaman tetuanya. "Ini sudah menjadi kesepakatan," tutur Syaiful. Jika pertumbuhan hibrida di Arab Saudi seperti di Indonesia, ekspor yang dibantu Bank Negara Indonesia 1946, Bank Dagang Negara, Bank Central Asia, dan Merchants National Bank & Trust Co. USA itu akan berbuah pada 1992. Para jemaah haji dari Indonesia saat itu bisa menikmati kelapa mudanya setelah turun dari pesawat terbang di Jeddah. Tunggu saja nanti. Suhardjo Hs., Wahyu Muryadi, M. Baharun (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus