Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari Spanyol Lewat Jakarta

Menembus pasar Amerika, menyerahkan pesanan ke air guam walaupun belum memiliki sertifikat FAA. Pasar luar negeri mulai berkembang. (eb)

1 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NURTANIO menembus pasar Amerika. Diiringi tarian hula-hula, Menristek B.J. Habibie, selaku direktur utama pabrik pesawat terbang itu, menyerahkan pesawat Cassa CN-212 pesanan Air Guam (AG) kepada gubernur pulau tersebut, Juni lalu. Padahal, Indonesia belum memiliki sertifikat FAA (Fcderal Aviation Administration) - yang melayakkan penjualan pesawat terbang dari negeri lain ke wilayah AS. Maka, penjualan CN-212 ini memang banyak tergantung pada kelincahan. "Dan keberuntungan," kata Ir. S. Paramajuda, direktur komersial PT Nurtanio. Ketika menerima teleks permintaan dari Peter Shih, pengusaha besar pemilik AG, Nurtanio cepat bereaksi. Brosur dikirim. Bahkan dua orang diutus melakukan presentasi, awal 1983. Peter, insinyur aeronotik lulusan Massachusett Institute of Technology (MIT) itu, terkesan ketika menumpang pesawat Cassa di Timur Tengah. Ia teringat, lalu lintas udara antara Guam, Rota, Tinan, dan Saipan cukup ramai. "Cassa ideal karena jarak pulau-pulau itu sekitar 46 sampai 112 mil," katanya kepada TEMPO melalui telepon, Senin lalu. Sedangkan daya jangkau ekonomis Cassa mencapai 200 mil. Bila menunggu sertifikat FAA, ketika itu, dibutuhkan sekitar tiga tahun. Jadi, ketimbang kehilangan kontrak, "Saya minta izin Pak Habibie mengambil pesawat Spanyol, yang sudah memiliki sertifikat FAA," kata Paramajuda. Pesawat pertama itu pun terbang dari Spanyol ke Jakarta, kemudian Bandung-Surabaya-Ujungpandang-Ambon - Biak - Corore - Yap - Guam . Dengan harga sebuah US$ 2,8 juta, AG menandatangani pembelian tiga pesawa, dan 14 lagi sebagai option. "Itu termasuk paket pemeliharaan dan latihan," kata Paramajuda. Empat awak AG dilatih di Bandung, dan empat awak Indonesia membantu di Guam. Peter sendiri, bekas pilot yang sangat terkesan setelah meninjau pabrik Nurtanio itu, ikut berlatih di Bandung. Pembayaran dilakukan melalui Toyomenka, yang bersedia menjadi financer AG dengan cicilan tujuh tahun. Bunganya, menurut Paramajuda, di atas OECD. Yaitu bantuan ekonomi ke negeri berkembang dengan tingkat bunga sekitar 8%. Toyomenka bersedia, karena perusahaan ini agen CN-235 di Tokyo. Peter bertubi-tubi memuji CN-212. "Ini pesawat baik, terutama dari segi kapasitas muat dan daya angkut," katanya. Pesawat ini mampu mengangkut 19 penumpang. Keuntungan yang dikutip Nurtanio, menurut Paramajuda, "Antara 5% dan 10%." Menurut perkiraan, Cassa mencapai titik impas pada sekitar produksi ke-120. Hingga saat ini sudah 66 pesawat diserahkan, dari pesanan yang berjumlah 114. Kapasitas produksi Nurtanio 12 sampai 18 pesawat setahun. Kelincahan Nurtanio ini tak urung mengundang dua ahli FAA meninjau pabrik pesawat terbang itu, pekan lalu. Kesan mereka, seperti ditirukan Ir. Sutadi Suparlan, direktur produksi PT Nurtanio, "Very excellent. " Diperkirakan, bulan ini sertifikat FAA untuk Indonesia sudah keluar. Saat itu pula kemudian Desember, akan diserahkan pesawat kedua dan ketiga pesanan AG, kali ini buatan Indonesia. Ini bukan penjualan pertama Nurtanio ke luar negeri. Lima pesawat sudah diserahkan ke Muangthai. Di pasar luar negeri itu, Nurtanlo sudah memenangkan persaingan dengan pabrik Brazil, Kanada, Inggris, dan Israel. Bahkan, kini, AS sudah memesan CN212, bersama beberapa pesanan Amerika Latin, Afrika, dan seantero Asia. AG sudah pula memikirkan membeli CN-235. "Kami akan menjadi pemakai pertama CN-235," kata Peter Shih, sedikit bangga. CN-235 mempynyai kapasitas 35-40 penumpang dan daya jangkau 600 mil. Turki, tampaknya, sudah melirik pesawat ini, dan berminat membeli 52 CN-235 pada 1986. Peter bukannya tidak punya keluhan sama sekali. "Suku cadang yang diminta datangnya terlalu lambat," katanya. Tetapi ia maklum. "Jarak Indonesia-Guam itu jauh, dan kami sama-sama dalam tahap belajar," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus