Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK berdiri pada tahun 1972, PT Desa Air Tour & Travel (DATT) berjalan tenang, naik turun mengikuti gelombang pasar. Dalam kedaan stabil tanpa badai, DATT pada akhir Agustus ini justru berpindah kepemilikannya secara total. Dari tangan Ketua Association of Indonesian Tour & Travel Agency (Asita) Sri Mulyono Herlambang -- yang juga bekas KSAU -- masuk ke jaringan bisnis Haryogi Maulani, melalui bendera Balisani Group. Maka, per 1 September ini nama biro perjalanan itu menjadi Balisani Desa Air Tour & Travel (BDATT). Haryogi, 29 tahun, menguasai 80-% sahamnya. Pengambilalihan mayoritas saham itu dimulai dengan Desa Air Cabang Manggarai, Jakarta. Namun, sesudahnya, Balisani pun mengincar Desa Air Pusat dan terjadilah "akuisisi" senilai Rp 560 juta. "Kami beli Desa Air dalam keadaan sehat," kata Manajer Desa Air Manggarai, Duswanto Harimurti, kepada Wahyu Muryadi dari TEMPO. Untuk mengembangkan BDATT, Haryogi menginjeksi Rp 10 milyar. Kerja sama dengan Bank Duta sudah dimulai sehingga di setiap counter bank itu akan ada loket BDATT. Balisani pun sigap mempersiapkan jaringan hotel sebagai pendukung pasarnya. Di Pulau Bali, misalnya, ada Balisani Village di Ubud, dan Balisani Hotel di Legian, Balisani Suites Hotel di Badung (dibuka November 1991). Dua pekan lalu, mereka juga sudah meneken kredit Rp 280 milyar dari BDN untuk membangun Balisani Pacific Hotel (bintang lima) di Jalan Sudirman, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo