Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HOTEL Aston Tanjung Benoa, di Jalan Pratama, Nusa Dua, Bali, beroperasi seperti biasa. Ketika Tempo berkunjung ke resort and spa itu, Kamis pekan lalu, hotel tersebut malah tampak ramai menjelang tahun baru 2010, seperti halnya penginapan lain di Pulau Dewata. Padahal Pengadilan Niaga Surabaya memvonis pailit pemilik hotel tersebut, PT Dewata Royal International, 10 November lalu, karena gagal membayar utang.
Perseroan menunggak US$ 22,5 juta kepada Bank Mandiri, dengan perincian: utang pokok US$ 14,4 juta, bunga US$ 7,5 juta, dan denda US$ 250 ribu. Angka tersebut berasal dari pinjaman US$ 14 juta untuk Dewata yang dikucurkan Bank Ekspor Impor pada September 1996, yang akan digunakan buat membangun Hotel Aston.
Dewata sebenarnya pernah meminta klarifikasi nilai pinjaman karena perbedaan angka dan mata uang ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Juli 2009. Manajemen Dewata merasa telah menyetor lebih. Sebaliknya, Mandiri mengatakan masih kurang. Namun proses mediasi gagal. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo pernah mengatakan, ”Pinjam dolar, tanda tangan dalam dolar, penggunaan dalam dolar, tentu kembalikan dalam dolar.”
”Klien kami sudah berkali-kali menanyakan hitungan kewajiban, tapi Mandiri tak pernah menjawab,” kata kuasa hukum Dewata Royal, Ari Yusuf Amir, Selasa pekan lalu. Dewata, Ari menambahkan, menolak pemailitan. Alasannya, kondisi keuangan perusahaan bagus. Tingkat hunian hotel di atas 90 persen. Makanya, Dewata mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung, November lalu. Perseroan juga mengadu ke Markas Besar Kepolisian dengan dugaan pemalsuan dokumen.
Saat ini kurator sedang menangani aset-aset Dewata Royal untuk lelang yang akan digelar pada awal 2010. Jika aset Dewata Royal laku di atas harga dasar, Mandiri optimistis tak akan tekor. Sayangnya, manajemen Dewata Royal memilih bungkam. Kedatangan Tempo untuk meminta konfirmasi pekan lalu gagal.
Retno Sulistyowati, Rofiqi Hasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo