Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menghapus Rapor Merah

4 Januari 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERTAHUN-TAHUN Bank Mandiri dikangkangi debitor kakap. Gara-gara kelakuan mereka, rasio kredit bermasalah di bank pelat merah ini menggunung. Nilainya bahkan sempat menyentuh Rp 17 triliun. Berbagai upaya dilakukan direksi Mandiri, dari mengumumkan nama debitor nakal ke publik hingga menempuh proses hukum. Langkah itu demi mengikis rapor merah di bank tersebut.


Kredit Macet (2005-2009)

Desember 2005
Rp 17,955 triliun

Lunas
Rp 4,158 triliun
Di antaranya Kiani Rp 1,945 triliun, Domba Mas Rp 352 miliar, dan Pacific Andes Rp 774 miliar

Upgrade (tingkat kolektibilitas naik)
Rp 7,883 triliun
Di antaranya Raja Garuda Mas Rp 2,693 triliun, Bosowa Rp 1,271 triliun, dan Apac Rp 1,031 miliar

Hapus buku
Rp 5,719 triliun
Di antaranya Domba Mas Rp 1,308 triliun, Flora Sawita Rp 586 miliar, dan Djajanti Rp 562 miliar

Agustus 2009
Rp 10,647 triliun

Diproses melalui jalur hukum

Djajanti Group
PT Artika Optima Inti (pailit)
PT Djarma Aru (pailit)
PT Djajanti Plaza
PT Biak Mina Jaya (pailit)
PT Nusa Prima Pratama Industri
Baki debit: US$ 80 juta
Masalah: Kewajiban PT Biak Mina Jaya jatuh waktu dan tidak dibayar debitor. Timbul kewajiban Burhan Uray dan Soejono Varinata sebagai pemberi personal guarantee untuk melunasi kewajiban Biak Mina.
Langkah hukum: Bank Mandiri menggugat Burhan Uray dan Soejono Varinata pada Agustus 2009.

Benua Indah Group
PT Subur Ladang Andalan
PT Antar Mustika Segara
PT Duta Sumber Nabati
Baki debit: Rp 480,72 miliar
Masalah: Debitor mengajukan somasi dan gugatan perdata guna menghentikan lelang. Debitor tidak kooperatif membayar kewajiban meski usaha lancar.
Langkah hukum: Menunggu keputusan kasasi Mahkamah Agung. Lelang akan dilakukan setelah ada kekuatan hukum tetap.

BPR Tripanca
Baki debit: Rp 100 miliar
Masalah: Terjadi rush sehingga debitor kesulitan likuiditas.
Langkah hukum: Lelang eksekusi hak tanggungan atas agunan milik pihak ketiga yang menjamin kewajiban Tripanca.

Tripanca Group
Baki debit: Rp 45,553 miliar
Masalah: Usaha ekspor kopi debitor babak-belur setelah harga kopi dunia jeblok terimbas krisis finansial global. Fasilitas kredit jadi bermasalah. Dinyatakan pailit pada Agustus lalu.

Langkah hukum

  • Melakukan sita jaminan atas kopi milik debitor.
  • Perlawanan verset atas eksekusi kopi debitor oleh Bank Mega.
  • Lelang eksekusi hak tanggungan atas agunan pihak ketiga yang menjamin kewajiban Tripanca.

    PT Pupuk Subur Makmur
    Baki debit: Rp 45 miliar
    Langkah hukum: Lelang eksekusi hak tagihan melalui Pengadilan Negeri Medan.

    Dewata Royal International
    Baki debit: US$ 22,16 juta
    Langkah hukum: Akan diselesaikan melalui lelang eksekusi, tapi Dewata Royal mengajukan gugatan. Bank Mandiri menilai upaya itu hanya untuk menunda pembayaran kewajiban utang.

    Agunannya dilelang

    Djajanti Group
    Penjualan agunan dilakukan sejak akhir 2007 hingga Mei 2008. Hasilnya Rp 158 miliar.
    Baki debit: US$ 80 juta

    PT Suba Indah
    Dari lelang telah diperoleh Rp 34,4 miliar, sedangkan dari hasil tender agunan diperkirakan akan didapat Rp 80 miliar.
    Baki debit: Rp 661 miliar

    Pascarestrukturisasi

    Argo Manunggal Group
    Total outstanding per 30 November 2009:
    Rp 1,433 triliun

    Batam Textile Industry
    Total outstanding per 30 November 2009:
    Rp 291,74 miliar

    Penagihan Kredit Ekstrakomtabel
    Target 2009: Rp 2 triliun
    Realisasi: Rp 1,641 triliun
    Selisih: Rp 359 miliar

    Potensi Penagihan ke Debitor (Rp Miliar)
    Tahta Medan171
    Dewata Royal International136
    Garuda Indonesia50
    Sinar Centra Cipta7
    Dirgayusa6,9
    Maritim Bahana Sejahtera6
    INKA1,85
    Akar Eriguna Energi0,75
    Sri Melamin Rejeki0,17
    Bina Mentari Tunggal0,1
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus