Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap pihaknya bisa membidik sebagian pengeluaran dari pelancong asal Indonesia yang biasa berwisata ke luar negeri setiap tahunnya. Dalam bayangannya, sebagian dari total pengeluaran dari wisatawan asal Indonesia yang mencapai Rp 150 triliun per tahun itu bisa dialihkan untuk menghidupkan pariwisata domestik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau kita alihkan 20 sampai 30 persen saja, itu bisa mencapai Rp 50 triliun," kata Sandiaga dalam Media Group Summit virtual pada Kamis, 28 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun jumlah pengeluaran wisatawan tersebut merujuk data pengeluaran pada tahun 2018 yang dirilis oleh Organisasi Pariwisata Dunia atau World Tourism Organization (WTO). Dalam acara ini, Sandi kembali mengutip data tersebut.
Menurut dia, pariwisata di tengah Covid-19 ini akan sangat difokuskan pada upaya menggenjot jumlah wisatawan dalam negeri. Wisatawan asing belum akan jadi prioritas karena memang perbatasan sedang ditutup. "Forget about wisatawan mancanegara," kata dia.
Fokus destinasi utama tetap yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Tapi, Sandi meminta daerah lain tidak khawatir meski tidak masuk dalam lima destinasi super prioritas tersebut.
Ia memastikan pengembangan wisata di daerah lain tetap akan dilakukan, yaitu lewat program desa wisata. Tahun ini, kementerian bekerja sama dengan Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) untuk pengembangan 244 dewa wisata.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengingatkan Sandiaga soal lima destinasi super prioritas. Sebab, kelimanya masih dalam tahap pengembangan dan belum bisa langsung menggaet wisatawan dalam negeri secara cepat.
"Memang bisa jalan tapi tentu ada tantangan-tangannya," kata dia.
Salah satu masalah terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara yang meliputi 7 kabupaten. Di sana, kata Hariyadi, masing-masing daerah punya pandangan masing-masing untuk pengembangan wisata.
Beberapa pelaku wisata, kata Hariyadi, sebenarnya sudah mulai turun ke Danau Toba untuk berinvestasi. Tapi, mereka harus menghadapi sejumlah masalah dengan warga sekitar. "Mendapatkan cukup banyak pro kontra di sana," kata dia.
Sebelumnya Sandiaga juga mengatakan akan menerapkan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari dampak pandemi. Pasalnya, kata dia, ada 34 juta lapangan pekerjaan di sektor ini.
Untuk langkah inovasi, ia mengatakan akan memanfaatkan big data untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan. "Zaman dulu Indonesia target 20 juta wisatawan mancanegara. Zaman sekarang kita boro-boro 7 juta, sekarang saja perbatasannya tertutup. Nah inovasinya gimana? Berati menggunakan big data wisatawan nusantara yang masih ada," ujar Sandiaga, Rabu, 27 Januari 2021.