Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ditanya Soal Rencana Perusahaannya Melantai di Bursa, Bos Gojek: No Comment

Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, enggan berkomentar mengenai rencana perusahaan teknologi itu melantai di pasar modal.

29 April 2021 | 15.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, enggan berkomentar mengenai rencana perusahaan teknologi itu melantai di pasar modal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"No comment, nanti saja lah," ujar dia saat ditemui di lokasi vaksinasi Drive Thru untuk mitra Gojek di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 29 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan, kabar Gojek bakal melakukan penawaran publik perdana alias IPO di bursa santer terdengar. Isu tersebut berembus seiringan dengan rencana merger antara perusahaan tersebut dengan perusahaan e-commerce, Tokopedia.

Dilansir dari KrASIA, Kamis, 14 April 2021, informan yang tidak disebutkan namanya menyampaikan pembahasan mengenai merger terus dilakukan. Kesepakatan itu diharapkan bisa rampung pada April 2021.

Gabungan keduanya diperkirakan akan melahirkan sebuah perusahaan senilai US$18 miliar. Nantinya perusahaan gabungan tersebut diberi nama GoTo dan akan diisi oleh para pemimpin senior dari kedua perusahaan, termasuk co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, serta CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia Patrick Cao.

GoTo akan menyediakan layanan yang berupa perjalanan, e-commerce, pengiriman makanan, pembayaran, dan logistik. Dalam laporan lain, Gojek dikatakan memiliki 60 persen saham di entitas bersama itu, dan Tokopedia 40 persen sisanya.

Adapun Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setya, mengatakan hingga Senin malam, 26 April 2021, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek belum masuk ke dalam daftar perusahaan yang akan melantai di pasar modal.

"Belum ada nama sebagaimana yang ditanyakan di pipeline Bursa sampai dengan saat ini," ujar Nyoman kepada wartawan, Senin malam, 26 April 2021.

Nyoman sebelumnya mengatakan bahwa sampai dengan tanggal 21 April 2021, terdapat 19 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi.

"Untuk nilai estimasi fundraised di atas 5 triliun belum dapat kami sampaikan karena dari 19 perusahaan tersebut belum ada yang terbentuk harga penawarannya," ujar Nyoman.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus