SEPERTI kena sihir jin dari Teluk. Begitulah dana Bank Duta, kabarnya US$ 310 juta, menguap. Semula, orang mengangguk-angguk mendengar keterangan Bustanil Arifin, selaku komisaris utama bank yang kecolongan itu, bahwa sekitar 200 juta dolar dari jumlah itu kena pembekuan di National Bank of Kuwait (NBK) cabang Singapura. Nama "Kuwait" hari-hari ini memang mudah dihubungkan dengan soal "pembekuan", akibat serbuan Irak ke negeri malang itu. Tapi kemudian ada bantahan. Pekan lalu, Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, yang akhir-akhir ini kerja ekstra untuk urusan Bank Duta, menegaskan tak ada itu "pembekuan". NBK cabang Singapura sendiri menjawab pertanyaan TEMPO seperti pernyataan Moerdiono. Richard J. McKegney, general managernya, mengatakan, "Kami tak pernah membekukan dana Bank Duta." Memang, NBK sudah menjalin hubungan dengan Duta sejak dua atau tiga tahun lalu, tapi terbatas pada perdagangan valuta asing (valas). Di luar itu, "tak ada bisnis lain ," katanya lebih lanjut. Jadi, tak ada uang Bank Duta yang disimpan di sana. Seandainya pun ada, NBK, sebagai bank swasta, tak bisa membekukan simpanan nasabahnya. Memang, waktu Irak mencaplok Kuwait, cabang NBK New York diminta Gedung Putih membekukan dana yang ada, tapi cuma dua hari. McKegney tak mau menyebutkan berapa besar uang yang dimainkan Bank Duta di NBK. Tapi, untuk memperlancar penyidikan, pihaknya bersedia memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia. "Informasi-informasi baru pun sudah kami berikan kepada direksi Bank Duta yang baru," katanya. Dua pejabat NBK pekan lalu datang ke Jakarta, khusus untuk perkara ini. Diduga Bank Duta tak hanya bermain valas di NBK. Tapi di sini mungkin jumlah terbesar dipertaruhkan. Tidak aneh bila sebuah sumber yang layak dipercaya mengatakan NBK sudah berbuat "sebaik mungkin" buat Bank Duta. Contohnya, NBK membebaskan kewajiban utang Bank Duta lima juta dolar. Dan waktu kerugian Bank Duta dalam main valas kian bertumpuk, kata sebuah sumber, manajer NBK sudah menyarankan agar permainan disetop saja. Tapi dari Bank Duta datang jawab, "Don't worry. We have a lot of customers." (Jangan khawatir. Kami punya banyak nasabah). Dikabarkan memang banyak usahawan muda yang ikut main valas lewat Bank Duta. Seorang pengusaha pernah main US$ 30 juta dan punah. Kemudian ternyata dana bank itu sendiri raib. BK
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini