Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

DPR akan Bahas soal Permintaan Kelanjutan Diskon Listrik dengan Kementerian ESDM

Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuka kemungkinan agar subsidi listrik ini dilanjutkan.

25 Februari 2025 | 17.55 WIB

Petugas keamanan melakukan pengecekan meteran listrik di Rusun Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. Kementerian ESDM memutuskan tarif listrik kuartal IV atau periode Oktober-Desember 2023 untuk 13 pelanggan nonsubsidi dan 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik, termasuk di dalamnya pelanggan sosial, rumah tangga miskin, bisnis kecil, industri kecil, dan pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas keamanan melakukan pengecekan meteran listrik di Rusun Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. Kementerian ESDM memutuskan tarif listrik kuartal IV atau periode Oktober-Desember 2023 untuk 13 pelanggan nonsubsidi dan 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik, termasuk di dalamnya pelanggan sosial, rumah tangga miskin, bisnis kecil, industri kecil, dan pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Subsidi listrik yang diberikan kepada masyarakat pada Januari sampai Februari 2025 sebelumnya mendapat respons positif dan dinilai membantu masyarakat. Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuka kemungkinan agar subsidi ini dilanjutkan, meskipun masih perlu pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya menyatakan akan segera membahas usulan tersebut dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Saya pikir sesuatu yang baik, silakan kita teruskan. Tetapi pada akhirnya semuanya terkait dengan anggaran dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, terkait ketersediaan anggaran untuk memperpanjang subsidi ini, Bambang menyebut DPR masih akan melihat bagaimana alokasinya dalam APBN. "Soal anggarannya nanti kita lihat di APBN seperti apa," katanya.

Saat ditanya apakah sudah ada komunikasi dengan pemerintah, Bambang menyebut pembahasan akan dilakukan dalam waktu dekat. "Nanti kami akan bicarakan dengan pemerintah ya," ujarnya.

Sebelumnya, pelanggan PT PLN (Persero) kategori rumah tangga dengan daya 2.200 volt ampere (VA) ke bawah dapat menikmati diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari-Februari 2025. Diskon diberikan sebagai stimulus ekonomi atas implementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen untuk barang dan jasa mewah mulai 2025.

Aturan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik untuk Konsumen Rumah Tangga PT PLN (Persero).

Namun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, program diskon tarif listrik 50 persen tidak diperpanjang. Dia mengatakan, potongan tarif listrik bagi pelanggan PLN kategori rumah tangga dengan daya listrik 2.200 VA ke bawah hanya berlaku hingga Februari 2025.

“Enggak diperpanjang, dua bulan aja,” ujar Bahlil ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus