Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dua Bulan Pertama 2025, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 238,8 Triliun

Selama 2 bulan awal 2025, utang baru Rp 238,8 triliun itu setara 37,2 persen dari total target penerbitan utang pada tahun ini.

13 Maret 2025 | 16.53 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas A.M. Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2024 di Jakarta, 8 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbincang dengan Wakil Menteri Keuangan Thomas A.M. Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2024 di Jakarta, 8 November 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua bulan pertama tahun ini pemerintah telah menarik utang baru dari Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp 238,8 triliun. Angka ini setara 37,2 persen dari total target penerbitan tahun 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembiayaan anggaran melalui penerbitan surat utang ini meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Februari 2024, pemerintah menerbitkan SBN Rp 177,9 triliun. Adapun penerbitan SBN digunakan untuk membiayai kekurangan APBN 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam paparannya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyebutkan selain dari SBN, pembiayaan anggaran bersumber pinjaman dan pembiayaan non utang. Adapun total pembiayan anggaran hingga 28 Februari 2025 mencapai Rp 220,1 triliun.

“Target pembiayaan berjalan sesuai rencana dengan tetap menjaga biaya yang efisien serta risiko yang terkendali,” ujar Thomas dalam konferensi pers APBN di kantor Kementerian Keuangan, Kamis, 13 Maret 2025.

Rincian pembiayaan anggaran itu terdiri dari pembiayaan utang Rp 224,3 triliun. Terbagi atas penerbitan SBN (neto) Rp 238,8 triliun, pinjaman (neto) minus 14,4 triliun. Sedangkan pembiayaan non utang mencapai minus Rp 4,3 triliun. Sehingga pembiayaan total mencapai Rp 220,1 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dalam dua bulan pertama 2025 pemerintah telah merealisasikan pembiayaan anggaran yang cukup besar. Yakni 35,7 persen dari total target.

“Implisit, ini berarti ada perencanaan dari pembiayaan yang cukup front loading artinya issuance-nya di awal cukup besar,” ujar Sri Mulyani.

Pemerintah menerbitkan utang dalam bentuk SBN untuk mendukung pembiayaan APBN 2025. Dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2025, target penerbitan SBN adalah sebesar Rp 645,56 triliun. Artinya sampai akhir Februari 2025 utang yang ditarik dari SBN telah mencapai 37,2 persen dari target tersebut.

Sampai akhir Februari pembiayaan anggaran tercapai Rp 220,1 triliun, artinya 2 bulan pertama kita telah merealisir pembiayaan cukup besar, 35,7 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus