Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Duit plastik bank duta

Visa internasional, penerbit card dari AS memberi lisensi bde sebagai penerbit card di indonesia, bank duta (bd) card visa.(eb)

12 November 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEGIATAN bisnis Bank Duta Ekonomi (BDE) bertambah lagi. Visa Internasional, penerbit Visa Card dari Amerika, mulai April, memberi lisensi lembaga keuangan itu sebaPai Penerbit cardnya di sini dengan nama Bank Duta (BD)Card Visa. Direktur utama BDE, Abdulgani, yang pekan lalu bikin pesta di Hotel Borobudur, Jakarta, untuk penunjukan itu, cukup bangga dengan beberapa kelebihan duit plastik terbitannya. Kata Abdulgani, pemegang BD Card Visa bisa menarik uang tunai dl seluruh cabang BDE tanpa harus menguangkan cek bila perlu. Jika penerbit kartu lain memberlakukan tagihan dengan dolar AS, maka pemegang BD Card Visa hanya ditagih dalam bentuk rupiah, yang bisa pula dicicil pembayarannya. Karena itu, kata Abdulgani, kerugian karena perbedaan kurs "bisa dihilangkan." Credit Card sebagai pengganti uang tunai dalam transaksi bisnis mulai dikenal golongan menenah ke atas di sini kira-kira 10 tahun yang lalu. Selain bertambah gengsinya, pemegang kartu ini tak perlu repot mengeluarkan uang tunai jika berbelanja di tempat usaha yang menerima pembayaran dengan cara itu. Karena sifat pembelanjaan di tempat-tempat tertentu itu cukup mahal maka tidak semua orang bisa memilikinya. Para calon pemegang alat ini biasanya dipilih dari mereka yang punya penhasian minimal Rp 10 juta setahun.BCA Card, yang dikeluarkan Bank Central Asia, mensyaratkan Rp 1,5 juta sebulan. Untuk menjaga agar likuiditas pemegang kartu itu tetap terjaga, mereka Juga diharuskan punya rekening aktif dalam jumlah tertentu di salah satu bank. Penerbit BCA Card, misalnya, mensyaratkan pemilik kartu punya simpanan aktif minimal tujuh anka, atau dengan kata lain di atas Rp 10 juta. Hal sama juga disyaratkan BDE. Karena kemampuan keuangan setiap kartu tidak sama, penerbit biasanya berusaha menggolongkan mereka dalam beberapa tinkatan. Jadi, bisa saja seseorang, diperbolehkan melakukan pembelanjaan hingga Rp 1 juta. Tapi kalau ingin belanja melebihi batas itu, "harus minta otorisasi penerbit," ujar Isworo, asisten manajer BCA Card. Karena terbentur sejumlah syarat berat semacam itulah agaknya perluasan pemakaian duit plastik tadi berjalan seret. Kendati BCA Card sudah diperkenalkan sejak 10 tahun lalu, pemegangnya hingga kini baru 7.000 orang, dan yang aktif cuma 60%. Pemegang Diners Club malah cuma 3.500 orang sekalipun kartu itu sudah beredar sepuluh tahun di sini. Karena itu, Arie L. Tungka, manajer pemasaran Diners Club International, hanya berharap ada kenaikan 15%-20% setiap tahun untuk penambahan pemegang DCC. Pelbagai fasilitas dan emudahan sering pula ditawarkan penerbit untuk menarik calon pemegang. Konsumen tentu akan lebih tertarik pada kartu yang lebih banyak menawarkan tempat pembelanjaan, dan kemudahan dalam pemakaiannya. BCA Card, misalnya, selain bisa dipakai di sejumlah restoran, hotel, toko, dan biro perjalanan, bisa pula digunakan di sejumlah super market dan rumah sakit. Sudah tentu pula kemudahan mendapatkan uang tunai US$ 1.000 bagi pemegang Diners Club merupakan daya tarik tersendiri. Perusahaan penerbit kartu itu biasanya memetik keuntungan, terutama, dari uang iuran tahunan, uang pendaftaran, dan potongan harga yang diberikan tempat belanja ketika menagih pembayaran. Lembaga keuangan, misalnya BDE dan BCA, bisa secara langsung memperoleh dana murah yang berasal dari rekening aktif para pemegang kartu tadi. Maklum, jika dibandingkan dengan deposito, biaya rente untu rekening itu tidaklah terlalu besar. Bank penerbit card tentu akan senang jika semakin banyak dana pemegang plastik itu mengendap di kocek-kocek mereka hari-hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus