Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menaruh harapan besar pada lonjakan pertumbuhan ekonomi kreatif seiring dengan libur panjang lebaran 2025. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan periode Ramadan dan Idul Fitri menjadi momentum strategis bagi para pelaku industri kreatif, terutama di sektor pariwisata dan hiburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tentu berharap libur panjang ini sangat membantu para pegiat ekonomi kreatif di berbagai daerah, terutama daerah-daerah yang juga merupakan objek wisata," ujar Teuku Riefky saat ditemui usai menghadiri acara penandatanganan Nota Kesepahaman tentang pengembangan produk kreatif dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Siber dan Sandi Negara di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Ahad, 23 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu sektor yang diprediksi mengalami peningkatan signifikan, kata dia, ialah perfilman. Teuku menyoroti banyaknya film yang dirilis saat musim liburan ini, yang diyakini dapat mendongkrak pendapatan industri layar lebar.
"Kalau dari sektor film, misalnya, ada beberapa film yang di-launching pada liburan masa ini," ujarnya.
Selain industri hiburan, sektor kuliner dan fesyen juga diproyeksikan memperoleh manfaat besar dari momen Lebaran. "Selama Ramadan, penjualan fesyen meningkat, dan kuliner selama liburan juga mengalami lonjakan. Begitu pula dengan sektor kerajinan dan sebagainya," katanya.
Pilihan Editor: Kepala BGN Ungkap Alasan PSSI Sulit Menang: Main 90 Menit Berat, Karena Gizinya Tidak Bagus