Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ekspor Perdana Mangga Indramayu, Mendag: Masyarakat Dunia Sekarang Pola Hidup Sehat

Mendag Zulkifli Hasan menargetkan mangga indramayu akan bisa tembus pasar ekspor.

13 Oktober 2022 | 14.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mendag Zulkifli Hasan menghadiri acara panen raya dan ekspor perdana mangga Indramayu di Desa Mangunjaya, Indramayu, Jawa Barat. FOTO/Humas Kemendag

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan menargetkan mangga indramayu bisa tembus pasar ekspor. Menurutnya, ini karena permintaan buah-buahan semakin tinggi di dunia setelah masa Pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pascapandemi Covid-19, masyarakat seluruh dunia mulai menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga stamina dengan mengkonsumsi buah yang sarat dengan kandungan vitamin," kata dia melalui siaran pers, Kamis, 13 Oktober 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat menghadiri acara panen raya dan ekspor perdana mangga Indramayu di Desa Mangunjaya, Indramayu, Jawa Barat pada hari ini, pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, Kementerian Perdagangan mendorong pengembangan ekspor komoditas buah mangga Indonesia secara masif.

Langkah ini menurutnya selain selaras dengan program ekspor mangga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mendunia, sekaligus untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. Sebab, ekspor mangga menurutnya punya potensi besar menambah devisa negara. 

"Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan seperti mangga memiliki potensi besar menambah pundipundi devisa negara dan menjadi andalan untuk dipasarkan guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor," ujar Zulhas. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Zulhas berujar, ekspor mangga dari Indonesia ke dunia pada 2021 sebesar US$ 4,56 juta dengan jumlah 3.112 ton. Indonesia berada pada posisi ke-21 dari urutan negara pengekspor mangga di dunia dengan negara tujuan ekspor di antaranya Singapura US$ 1,18 juta, Kanada US$ 760 ribu, Amerika Serikat US$ 630 ribu, dan Vietnam US$ 600 ribu.

"Data impor (mangga) dunia tercatat sebesar sebesar US$ 4,2 miliar pada 2021. Dengan demikian, pangsa mangga Indonesia di pasar Internasional masih sebesar 0,1 persen, iIni dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia," kata Mendag.

Zulhas berpendapat, kinerja ekspor mangga ini harus terus didorong karena dari sisi produksi mangga di Indonesia mencapai 2,8 juta ton lebih pada 2021, menjadikannya sebagai buah dengan produksi ketiga terbanyak setelah pisang dan nanas. Sebagian besar pun hanya dipasarkan di dalam negeri dan sisanya untuk ekspor.

"Produksi mangga provinsi Jawa Barat sendiri mencapai 444 ribu ton dan menempati 3 posisi ketiga setelah Jawa Timur sebesar 1,1 juta ton disusul Jawa Tengah sebesar 457 ton pada tahun 2021,” ujarnya.

Dari sisi kualitas komoditas buah-buahan nusantara kini katanya juga tidak kalah dengan kualitas buah impor. Permintaan buah mangga untuk pesanan ekspor juga terus meningkat. Bahkan untuk jenis mangga agrimania, jenis mangga termahal di Indonesia sudag mampu menembus pasar Eropa.

"Tantangan dalam budidaya mangga, di antaranya biaya produksi mahal dan terjadi penurunan harga saat panen. Untuk mengatasi hal tersebut, petani dapat bekerja sama dengan perbankan dan melakukan pemasaran secara digital," ujarnya.

Baca: Sail Tidore 2022, Mendag Zulkifli Hasan Singgung Jalur Rempah di Maluku Utara

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus