Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Empat Ton Jengkol dan Petai Sumatera Utara Sukses Diekspor ke Jepang

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan untuk pertama kalinya mengekspor 4 ton jengkol dan petai asal Sumatera Utara ke Jepang.

31 Agustus 2021 | 11.07 WIB

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Perbesar
Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan untuk pertama kalinya mengekspor 4 ton jengkol dan petai asal Sumatera Utara ke Jepang. Komoditas-komoditas ini diberangkatkan ke negeri sakura melalui Pelabuhan Belawan pada Sabtu, 28 Agustus kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman resmi Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, komoditas asal subsektor hortikultura ini mampu menembus persyaratan ketat negara Jepang, melalui proses serangkaian tindakan karantina oleh pejabat yang berwenang.

 

"Tidak hanya digemari dipasar dalam negeri, jengkol dan petaipun asal Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Berastagi, Sabtu 28 Agustus 2021.

 

Andi mengklaim pihaknya terus menggali komoditas potensi dan melakukan pendampingan teknis agar dapat tembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan.

 

Ekspor jengkol dan petai ini bernilai Rp 399 juta atau naik 43,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

 

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang mengapresiasi munculnya ragam komoditas ekspor berupa jengkol dan petai asal Sumatera Utara. Pihaknya mengatakan bakal membantu dengan memberikan kemudahan perizinan bagi eksportir demi mendorong tumbuhnya komoditas dan negara tujuan baru. “Dan tentunya dengan tetap menjaga kemanan dan kualitas komoditas yang diekspor sesuai dengan  persyaratan negara tujuan,” ucap dia.

 

Balai Besar Karantina Pertanian Belawan saat ini sudah membina petani di 100 desa Sumut untuk mendorong volume dan nilai ekspor serta peningkatan jumlah pengusaha mau pun eksportir.

 

Bambang berharap, petani dan pelaku usaha jengkol di Berastagi, Kabupaten Karo dapat meningkatkan produktivitas dan  bersinergi dengan pihaknya agar dapat menembus negara lain.

 

WILDA HASANAH

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus