Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proses perpanjangan izin ekspor tembaga PT Freeport Indonesia diurus oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Itu proses Freeport dengan Kementerian ESDM, saya nggak mau melangkahi," katanya saat ditemui usai acara MINDialogue di Soehanna Hall, Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Freeport Indonesia tergabung di dalam Mining Industry Indonesia (MIND ID), yakni BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, selain Freeport juga beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT INALUM, dan PT Timah Tbk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sebelumnya mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga setelah masa berlakunya habis pada 31 Desember 2024.
“Freeport sudah ajukan (izin ekspor konsentrat) untuk tahun 2025. Kementerian ESDM lagi membahas dan sudah rapat dengan Kemenko karena ini lintas kementerian,” katanya saat ditemui usai penutupan Posko Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di BPH Migas Jakarta, pada 7 Januari 2025.
Usai rapat dengan kementerian, kata Bahlil, selanjutnya akan rapat bersama Presiden Prabowo Subianto untuk membahas mengenai kelanjutan relaksasi ekspor konsentrat tembaga untuk Freeport. “Kami tinggal laporkan kepada Bapak Presiden, apapun keputusannya pasti pertimbangannya lebih baik untuk Freeport dan BUMN,” ujarnya.
Sebelumnya, Freeport telah berunding dengan pemerintah Indonesia untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga yang berakhir pada akhir tahun 2024 hingga kuartal pertama tahun depan.
Hal itu, menyusul terbakarnya unit asam sulfat di smelter baru mereka di Gresik Jawa Timur. Pabrik peleburan yang diresmikan Presiden Jokowi September lalu itu, berkapasitas produksi 480 ribu metrik ton katoda tembaga per tahun.
“Karena gini, ini kan sebenarnya sudah jadi smelternya dan yang terbakar itu asam sulfatnya. Kalau asam sulfatnya itu tidak diperbaiki, maka proses industri dari yang lainnya itu tidak bisa berjalan, padahal itu hanya tidak lebih dari 10 persen dari total ruang lingkup smelter itu,” katanya. “Itu kecil tapi fatal juga soalnya.”
Pilihan Editor: Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Sejarah. Apa Artinya?