Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir Sebut Empat Bulan Lagi Pom Bahan Bakar Etanol Diluncurkan di Surabaya

Erick Thohir berujar uji coba produksi bahan bakar etanol atau bioetanol mulai dilakukan.

13 Februari 2023 | 13.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui awak media di Pura Mangkunegaran Solo, Sabtu, 21 Januari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut beban impor bahan bakar minyak atau BBM bisa ditekan jika pemerintah konsisten membangun ekosistem kendaraan listrik. Dia mengatakan pemerintah mendorong bahan bakar B35 dan etanol.

Erikck berujar, uji coba produksi bahan bakar etanol atau bioetanol mulai dilakukan di PT Perkebunan Nusantara atau PTPN.

“Rencananya Pom akan diluncurkan di Surabaya karena etanol dan B35 mirip. Dari tumbuhan dan punya proses logistik lebih kompleks. Jadi, tidak bisa terlalu jauh pom bensinnya karena bisa busuk,” kata Erick dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin, 13 Februari 2023. "Uji coba di Surabaya, 3 sampai 4 bulan lagi."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi secara resmi meluncurkan program Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi pada Jumat, 4 November 2022 di sela kunjungan kerja di pabrik bioetanil PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Mengutip siaran pers Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Program Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi diproyeksikan dapat menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter pada 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030 mendatang.

Selain itu juga menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan di Brazil, energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barel crude oil.

“Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia," ucap Jokowi.

Dalam agenda yang sama, Menteri  Arifin Tasrif saat itu menyampaikan bahwa pada tahun 2021 Tim Studi Bioetanol ITB telah melakukan kajian pencampuran etanol 5 persen  ke dalam Pertalit—yang memiliki RON 90—menjadi kualitas sama dengan Pertamax dengan RON 92. Studi ITB tersebut konsisten dengan kajian pencampuran etanol 5 persen dengan Pertalite RON 90 yang dilakukan oleh PT Pertamina.

“Potensi hilirisasi bioetanol berbasis tebu membuka peluang menciptakan ketahanan energi melalui pengurangan ketergantungan impor bahan bakar minyak nasional, sekaligus menciptakan bauran energi baru terbarukan yang ramah lingkungan,” ujar Arifin. 


Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus