Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Fahri Hamzah: Ada 30 Juta Rumah Bermasalah di Indonesia

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan saat ini ada lebih dari 30 juta rumah yang bermasalah di Indonesia.

27 Januari 2025 | 17.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan saat ini ada lebih dari 30 juta rumah yang bermasalah di Indonesia. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan pemerintah saat ini sedang mengidentifikasi dan menyepakati data kemiskinan, termasuk dalam parameter kepemilikan rumah. Dia menyebut saat ini sekitar 30-40 juta rumah keluarga dengan berbagai masalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fahri mengatakan di pedesaan banyak orang memiliki rumah tapi tak layak karena kurang rapi, sanitasi, dan terlalu banyak penghuni dalam satu atap. Sedangkan di kota, rumah bertumpuk tak teratur dan menjadi sumber polusi yang masif.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pemerintah melalui Kementerian PKP akan mendorong system side ekonomi kita supaya pembangunan rumah tidak terlalu memikirkan pasar,” kata Fahri saat mengunjungi fasilitas produksi bata interlock presisi milik PT Semen Indonesia Tbk (SIG) di Padang, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2025.  

Selain itu, Fahri mengatakan pemerintah akan menjamin dan mengkonsolidasi dukungan yang dibutuhkan termasuk pembiayaan dan ketersediaan tanah dan berbagai skema, salah satunya perizinan yang dipermudah. Pemerintah, kata dia, juga akan membantu untuk ketersediaan bahan bangunan, termasuk bata interlock presisi.  

“Tidak hanya untuk rumah tapak tapi juga hunian vertikal. SIG harus terus fokus pada peluang blue ocean untuk mendukung proyek Pemerintah, perkuat ekosistemnya, karena solusi ini adalah masa depan pembangunan rumah kita di Indonesia,” kata Fahri Hamzah.

PT SIG mendorong penggunaan bata interlock presisi dalam program pembangunan tiga juta rumah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. SIG mengklaim bata interlock presisi merupakan teknologi yang mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih muda. 

“Bata interlock presisi merupakan teknologi yang mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih mudah, cepat dan efisien, dengan kualitas konstruksi yang kokoh dan tampilan yang modern, sehingga memberikan nilai tambah bagi pengembang dan pemilik rumah,” kata Direktur Utama SIG Donny Arsal dalam keterangan tertulis yang sama. Karena itu, program tiga juta rumah ini memerlukan kolaborasi seluruh pihak, termasuk inovasi teknologi. 

SIG menghadirkan produk bata interlock presisi sebagai solusi untuk mengejar target pembangunan 3 juta rumah. Menindaklanjuti koordinasi Kementerian BUMN dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mengunjungi fasilitas produksi bata interlock presisi SIG yang dioperasikan oleh anak usaha SIG, yaitu PT Semen Padang di Indarung, Padang, 24 Januari 2025. Kunjungan Wamen PKP diterima oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, Direktur Supply Chain SIG, Yosviandri beserta jajaran manajemen SIG, dan Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra beserta jajaran manajemen PT Semen Padang.

 Donny mengatakan berkumpulnya para pemangku kepentingan di bidang perumahan ini didasari oleh kesamaan visi untuk menghadirkan hunian yang ramah lingkungan, berkualitas dan terjangkau untuk masyarakat di seluruh Indonesia. Kepada Fahri Hamzah, Donny juga memperkenalkan rumah contoh bata interlock presisi tipe 36 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus lalu. SIG juga menghadirkan rumah contoh bata interlock presisi tipe 36 dan tipe 57 di Bambu Apus, Jakarta Timur. 

Bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego. Penggunaan bata interlock presisi memberikan banyak keuntungan dalam pembangunan rumah dibandingkan material konvensional, karena lebih efisien dalam penggunaan material, lebih mudah dalam pengaplikasian yang membuat durasi pembangunan lebih cepat, serta telah dinyatakan ramah gempa.

“Selain bata interlock presisi, SIG juga mendorong aplikasi beton inovatif berbasis semen hijau, seperti beton dekoratif, dan paving block berpori sebagai solusi kawasan tergenang,” kata Donny. 

Donny mengklaim hadirnya material bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa mempercepat konstruksi rumah tersebut. Karena itu, material ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk mendukung pemerintah menghadirkan sarana infrastruktur dan hunian yang layak bagi masyarakat. 

“Semangat ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk menghadirkan solusi perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan,” kata dia. 



 

 

 

 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus