Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid menjelaskan alasan pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut berkomitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Menurut Arsjad, ada sejumlah alasan mengapa Ganjar-Mahfud bakal melanjutkan proyek pembangunan IKN jika nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan pertama karena pembangunan ibu kota baru yang digagas Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu sudah diundangkan, sehingga siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih nanti mesti menjalankan Undang-undang IKN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ganjar-Mahfud melanjutkan program ini dan memastikan pembangunan IKN berjalan lebih baik, berkeadilan, berkelanjutan,” ujar Arsjad saat dihubungi pada Senin, 30 Oktober 2023.
Yang perlu dilakukan, kata dia, adalah membuat perimbangan alokasi sumber daya antara pembangunan IKN dan prioritas nasional lainnya. Namun, proses ini bukan berarti menghentikan, melainkan justru mensinkronkan. “Agar sejalan dengan prioritas nasional,” tutur Arsjad.
Pasangan Ganjar-Mahfud menyebutkan komitmennya dalam menyelesaikan pembangunan IKN Nusantara. Hal itu tercantum, dalam misi bertajuk 'Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah'.
"Percepatan Penyelesaian IKN. Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik," tulis Ganjar-Mahfud dalam dokumen visi misinya.
Pasangan lainnya Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga berkomitmen akan melanjutkan pembangunan IKN Nusantara. Hal itu terungkap dalam visi dan 8 misi Asta Cita Prabowo-Gibran. “Melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, dan pembangunan IKN,” tertulis dalam halaman khusus 17 program prioritas Prabowo-Gibran.
Sementara itu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memiliki sikap yang berbeda. Mereka tidak memasukkan pembangunan IKN dalam dokumen visi misinya. Dalam dokumen setebal 140 halaman, tidak ada kata kunci yang merujuk pada kata IKN Nusantara.
Dokumen bertajuk 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua' itu, hanya menyebutkan kata 'Nusantara' pada halaman kelima untuk menggambarkan gugusan kepulauan. Namun, ada agenda strategis di Pulau Kalimantan, pasangan yang diusung Partai Nasional Demokrasi (NasDem) itu juga sama sekali tidak menyebut pembangunan IKN Nusantara.
Pada bagian itu, hanya menyebut ingin menjadikan Pulau Kalimantan sebagai 'Tonggak Ekonomi Hijau, Beranda Indonesia yang Maju dan Asri'. Ada 9 agenda strategis di Kalimantan di antaranya menjadikan Kalimantan contoh dunia dalam penerapan ekonomi hijau.
Kemudian menjadikan Kalimantan lumbung energi terbarukan, memastikan bagi seluruh kota dan desa teraliri listrik, terhubung internet, tersedia air bersih, membangun pabrik industri padat karya, dan mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta.
“Serta memastikan perbaikan kerusakan lingkungan, utamanya deforestasi dan pencemaran limbah,” tertulis dalam dokumen itu.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR