Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Gojek Indonesia Nadiem Makariem menyatakan pertumbuhan layanan Go Food tumbuh tinggi. Di beberapa kota kecil di Indonesia, transaksinya bahkan melebihi transportasinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nadiem tidak menyebutkan jumlah pertumbuhannya. Namun dia memberikan perbandingan dengan layanan pengiriman makanan di India. Dia menuturkan saat ini ada sekitar empat penyedia jasa pengiriman makanan online di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Transaksi keempat pemain ini setelah digabungkan tidak sampai transaksi per hari Go Food," kata dia dalam seminar di acara Hari Oeang di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Nadiem Makarim menuturkan transaksi Go Food juga setara dengan salah satu penyedia jasa pengiriman makanan online yang ada di Cina. Padahal, pendapatan per kapita Indonesia ada di bawah Cina.
Menurut Nadiem, pertumbuhan Go Food didorong gaya hidup konsumen Indonesia. "Pertumbuhan Go Food ini bukan karena GoJek hebat tapi karena konsumen Indonesia yang beneran suka makan," ujarnya.
Dia menuturkan saat ini juga sedang terjadi perubahan konsumsi. Masyarakat lebih banyak menghabiskan uangnya untuk membeli pengalaman ketimbang barang. Mereka memilih mencoba makanan baru, berlibur, atau menonton film.
VINDRY FLORENTIN