Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Gojek Jawab Keluhan Pengemudi Soal Tarif Ojek Online Rp 1.600/km

Ribuan pengemudi Gojek dan Grab berunjuk rasa di depan Istana Negara kemarin.

28 Maret 2018 | 08.54 WIB

Ratusan sopir ojek online atau Go-jek yang tergabung dalam Paguyuban Gojek Djogja (Pagodja) menggelar aksi solidaritas di ruas Jalan Margo Utomo, Yogyakarta, Jumat siang, 23 Maret 2018. HAND WAHYU
Perbesar
Ratusan sopir ojek online atau Go-jek yang tergabung dalam Paguyuban Gojek Djogja (Pagodja) menggelar aksi solidaritas di ruas Jalan Margo Utomo, Yogyakarta, Jumat siang, 23 Maret 2018. HAND WAHYU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi ojek online berencana kembali menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu, 28 Maret 2018. Selasa kemarin, ribuan pengemudi ojek online, antara lain dari Grab dan Gojek, bertahan di depan Istana sebelum akhirnya diterima Presiden Joko Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Beberapa orang dari mereka akhirnya berhasil bertemu dengan Jokowi. Salah satu perwakilan pengemudi, M. Rahman T., yang juga Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia, mengaku mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada tukang ojek online kepada Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Ketua Staf Presiden Moeldoko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya gambarkan bahwa driver pernah merasakan mendapat Rp 4.000 per kilometer. Ke Depok pun, saya bawa sehari-dua hari dapat Rp 1 juta. Sekarang cuma Rp 1.600 per kilometer. Pak Jokowi kaget, kok bisa?" ucapnya saat melakukan orasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Baca: Pengemudi Ojek Online Berunjuk Rasa di Depan Istana

Ihwal tarif yang diklaim oleh pengemudi terlalu rendah itu, manajemen Gojek pun angkat bicara. "Kami di Gojek selalu menjunjung tinggi persaingan usaha sehat. Karena itu, kami mendukung upaya-upaya untuk menghindari predatory pricing supaya tidak merugikan mitra dan konsumen," ujar Director of Corporate Affairs Gojek Nila Marita dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 27 Maret 2018.

Menurut Nila, Gojek menghormati unjuk rasa yang dilakukan pengemudi terhadap pemerintah. "Mitra pengemudi adalah bagian dari komunitas Gojek. Kami selalu berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan mereka," tuturnya.

Di antaranya dengan memberikan bonus dan insentif kepada pengemudi sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja mereka. Selain itu, Gojek memberikan akses ke berbagai layanan dan jasa keuangan, dari tabungan, asuransi, jaminan sosial, KPR, cicilan terjangkau, tabungan umrah dan haji, sampai diskon kebutuhan sehari-hari, serta akses wirausaha.

"Tujuan kami menjembatani mitra dengan berbagai layanan ini adalah kesejahteraan mitra bisa bersifat berkelanjutan. Program manfaat ini akan terus kami perluas agar mitra kami semakin punya kesempatan untuk makin sejahtera," katanya.

Saat ini, persaingan angkutan online antara Grab dan Gojek kian ketat. Satu operator, yaitu Uber, menyerah dengan melepas wilayah operasinya di Asia Tenggara kepada Grab.

 

 

 

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus