Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Beras Naik, Amran Sulaiman: Ada yang Bermain

Menurut Andi Amran Sulaiman, tak ada alasan harga beras naik lantaran stok saat ini melimpah.

25 Februari 2025 | 18.11 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI ke 10 dan ke - 12, Jusuf Kalla, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Februari 2025. Menteri Pertanian melaporkan kepada Presiden bahwa peningkatan produksi beras dalam negeri mencapai 50 persen atau 13 - 14 juta ton diperkirakan surplus 4 juta ton serta memastikan ketersediaan bahan pangan dan harga stabil menjelang bulan Ramadhan.  Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI ke 10 dan ke - 12, Jusuf Kalla, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Februari 2025. Menteri Pertanian melaporkan kepada Presiden bahwa peningkatan produksi beras dalam negeri mencapai 50 persen atau 13 - 14 juta ton diperkirakan surplus 4 juta ton serta memastikan ketersediaan bahan pangan dan harga stabil menjelang bulan Ramadhan. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman angkat bicara ihwal harga beras yang naik menjelang Ramadan. Menurut dia, tak ada alasan harga bahan pokok itu naik lantaran stok saat ini melimpah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Dulu, harga tinggi karena stok beras tipis. Sekarang stok melimpah, tapi harga tetap tinggi. Artinya, ada yang bermain, ujar Amran Sulaiman saat menghadiri Retret Magelang Pembekalan Kepala Daerah 2025-2030 yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Magelang pada Selasa, 25 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Amran mengungkap, produksi beras nasional pada Januari-Maret 2024 meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya. Karena itu, ia menilai harga beras yang masih tinggi sebagai anomali. Ia mengklaim akan menindak siapa pun yuang mempermainkan harga beras.

Amran menambahkan, Kementerian Pertanian telah mengencangkan ikat pinggang untuk memastikan program percepatan swasembada berjalan optimal. Dari anggaran yang tersedia, ia mengaku telah memangkas biaya perjalanan dinas dan memindahkan rapat dari hotel ke tempat yang lebih hemat biaya. “Kami pastikan setiap langkah yang diambil benar-benar mendukung percepatan swasembada pangan,” ujar Amran.

Berdasarkan pantauan di panel harga Badan Pangan Nasional pada Selasa, 25 Februari 2025, harga rata-rata beras premium secara nasional naik 0,15 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 15.518 per kilogram. Pekan lalu, harga rata-rata beras premium secara nasional sebesar Rp 15.504 per kilogram.

Beras medium dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) juga kompak menanjak. Secara nasional, harga rata-rata bahan pokok ini sebesar Rp 13.658 per kilogram dan Rp 12.542 per kilogram. Pekan lalu, harga masih di angka Rp 13.633 per kilogram dan Rp 12.524 per kilogram. Tapi dibandingkan hari sebelumnya, harga beras SPHP turun dari Rp 12.551 menjadi Rp 12.542 per kilogram atau sebesar 0,33 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus